Telegraf – Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) Nio Eko Susilo mengatakan, kesadaran masyarakat akan bahaya BPA sudah cukup tinggi. Hal ini berdampak pada produk air minum galon yang menggunakan kemasan bebas BPA makin diminati masyarakat.
“Ada peningkatan minat konsumen pada produk galon yang bebas BPA dalam beberapa tahun terakhir,” kata Nio Eko Susilo dalam diskusi Klub Jurnalis Ekonomi Jakarta (KJEJ) dengan tema “Menguatnya Kesadaran Konsumen di Balik Pesatnya Pertumbuhan Galon PET,” di Ruang CENTRIS, Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, Gedung Sahid Sudirman Centre Lt.5, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (20/11/).
Eko Susilo menilai, industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan industri yang unik, di mana tercatat ada 1.200 produsen AMDK, 2.100 merek air kemasan serta 7.000 izin edar. Volume produksi AMDK telah mencapai 35 miliar liter (2021) dengan nilai pasar mencapai lebih dari Rp 40 triliun/tahun.
Industri AMDK mengalami pertumbuhan yang relatif stabil setiap tahunnya, dengan besaran pertumbuhan paling sedikit 5% per tahun. Asparminas meyakini industri AMDK masih punya peluang untuk tumbuh lebih besar lagi mengingat potensi yang ada.
“Estimasi kami industri AMDK secara keseluruhan (baik kemasan gelas, botol maupun galon) akan bertumbuh minimal 5%,” tuturnya.
Sampai kuartal ketiga tahun ini, lanjut Eko Susilo, penjualan galon bening dari plastik bebas BPA jenis Polyethylene Terephthalate (PET) mengalami kenaikan signifikan, tumbuh dua digit, sebaliknya penjualan galon PC dari market leader relatif stagnan.
“Bila BPOM mengencangkan sosialisasi bahaya senyawa kimia BPA pada kemasan galon PC dan masyarakat kian tersadarkan, tentunya potensi pertumbuhannya akan lebih besar lagi. Terlebih bila pemerintah nanti resmi mengeluarkan peraturan pelabelan risiko BPA,” ujar Eko Susilo.
Eko Susilo juga mencatat tren peningkatan kepedulian terhadap kemasan galon PET tidak terlepas dari keamanan dan mutu kemasan tersebut. PET adalah jenis plastik kualitas tinggi yang lazim digunakan untuk AMDK botol plastik segala merek, dan pembuatannya tidak menggunakan BPA. Selain lebih aman, harganya lebih murah dan diproduksi di dalam negeri.
Dr. Algooth Putranto selaku Kepala CENTRIS (Center for Enterpreneurship, Tourism, Information and Strategy) Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid mengatakan, banyak anak muda saat ini sudah peduli terhadap apa yang mereka konsumsi.
Anak muda sekarang cenderung lebih memilih untuk menkonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Algooth mengungkapkan, riset Future Foundation pada 2016 mendapati generasi milenial memiliki kecenderungan meninggalkan merek-merek terkenal.
“Milenial sekarang merupakan segmen terbesar penduduk di seluruh dunia. Mereka berbeda dalam banyak hal,” jelas Algooth.
Algooth menambahkan, Goldman Sachs Investment Research 2018 mendapati konsumen dari generasi milenial memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat dibandingkan generasi terdahulu mereka.