Telegraf, Jakarta – Menyusui merupakan proses terpenting dalam memberikan asupan nutrisi terbaik di masa awal tumbuh kembang si buah hati. Setiap ibu tentunya menginginkan proses menyusui secara optimal agar buah hati mendapatkan manfaat dan haknya. Namum belum semua ibu mampu mengoptimalkan proses untuk menjaga kuantitas serta kualitas Air Susu Ibu (ASI) agar bisa menyusui secara eksklusif.
Apa lagi pada masa sekarang ini, di jaman millenia dimana para ibu banyak yang bekerja di luar rumah meninggalkan buah hatinya, khususnya ibu ibu muda. Kelelahan yang di timbulkan setelah para ibu bekerja ini bisa mengakibatkan kecemasan, tidak nyaman sehingga produksi asi akan menurun. Hal itu disampaikan Irma Gustiani Psikolog Keluarga di Jakarta, (30/08/17) “Mama muda yang bekerja akan kelelahan ini akan memicu kecemasan, dan tidak nyaman sehingga ini akan mengakibatkan produksi asi menurun,” tuturnya.
Irma mengatakan bukan saja kelelahan dan kecemasan yang memicu produksi ASI, tidak adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar terutama suami ini akan memperburuk produksi ASI bagi ibu ibu menyusui. Apalagi kondisi ini terjadi pada saat di 5 hari pertama kelahiran, ini akan memicu ibu ibu mengalami Babyblues (kesedihan yang mendalam).
Kecemasan pada 5 hari pertama kelahiran 80% ibu akan mengalami babyblues, tapi jangan khawatir babyblues dapat dihindari. Irma mengatakan ibu yang akan melahirkan sebaiknya mencari informasi sebanyak banyaknya dalam rangka persiapan mental pada dirinya. Perubahan fisik setelah melahirkan dan bagaimana menghindari kecemasan yang timbul dengan pola tidur yang kurang serta kebutuhan asupan gizi yang masuk.
Selain persiapan mental yang harus dilakukan adalah support dari keluarga, lingkungan dan yang paling menentukan adalah ayah atau suaminya. “suport dari suami yang paling utama dan keluarga besar, lingkungan, teman kantor dan masyarakat luas,” ungkapnya.
Ditemui di tempat yang sama Febriansyah Darus dokter spesialis kandungan mengatakan memang masih banyak para ibu yang terkendala dalam menjalani proses menyusui secara optimal, salah satu penyebabnya adalah kurangnya bekal pengentahuan atau informasi dalam mempersiapkan proses menyusui dari hamil. “Memang masih banyak para mama yang terkendala dalam menjalani proses menyusui yang optimal dikarenakan berbagai factor. Dalam mengatasi berbagai kendala yang mungkin dihadapi Mama saat menyusui, sangatlah penting bagi Mama untuk berbekal pengetahuan atau informasi dalam mempersiapkan proses menyusui sedari hamil. Mama perlu memahami bahwa mekanisme produksi ASI sudah dimulai pada masa kehamilan. Di mana pada bulan ketiga, tubuh Mama sudah mulai memproduksi hormon-hormon yang menstimulasi munculnya ASI. Sedangkan pada bulan kelima dan keenam, ASI sudah siap diproduksi. Sehingga jika Mama berkonsultasi kepada ahli kesehatan, selain terus menjaga pola makan bergizi seimbang, pada bulan kelima Mama juga akan dianjurkan untuk melakukan pijat laktasi. Tujuannya agar sistem pada payudara Mama dapat lebih siap dalam melakukan proses laktasi yang lancar.” Jelasnya.
Juwalita Surapsari dokter spesialis gizi klinik memaparkan selain dukungan dari berbagai hal, asupan nutrisi yang masuk ke ibu sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Ibu menyusui membutuhkan 750 ml hingga 1000ml dan 70 kalori untuk 6 bulan pertama.
“Kebutuhan gizi ibu meningkat saat ibu menyusui. Enam bulan pertama kurang lebih 750 ml hingga 1000ml = 70 kalori, Untuk 6 bulan pertama butuh memperluka 330 dan 6 bulan ke dua 400 kkal. Untuk membantu terpenuhinya kebutuhan Gizi Naomi Jamaro head of Connection Nutricia Sari husada menerangkan Laktamil mengeluarkan 3 varian susu yaitu susu untuk ibu hamil dan susu usai melahirkan, dan membuka konsultasi melalui FaceBook dengan livechat. (Red)
Photo Credit : Telegraf/Atti Kurnia