Inflasi September 0,13 Persen

Oleh : Atti Kurnia

Telegraf, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, inflasi September 2017 sebesar 0,13 persen dengan indek harga konsumen (IHK) sebesar 130,08. Hal itu diungkapkan Kepala BPS Suharyanto, di Kantornya, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).

Kenaikan inflasi dipengaruhi beberapa komponen kelompok pengeluaran seperti kelompok pendidikan kelompok makanan jadi, miniman, rokok dan tembakau menjumbang 0,34 persen, kelompok perumahan listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen, kelompok sandang menyumbang sebanyak 0,52 persen, dan kesehatan menyumbang 0,16 persen.

“Perkembangan harga di bulan September ini menunjukan adanya kenaikan, dari hasil pemantauan di 82 kota terjadi inflasi 0,13 persen, dengan inflasi ini berarti tahun kalender 2017 Januarai-hingga September mencapai 2,66 persen sementara inflasi tahun ke tahun sebesar 3,72 persen,” kata Suharyanto.

Suharyanto menerangkan dari 82 kota ada 50 kota yangmengalami inflasi dan ada 32 kota yang mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Tual yang mana terjadi inflasi sebesar 1,59 persen daninflasi terendahnya di Depok dan Mamuju, Sulawesi barat yaitu 0,01 persen. Sementara untuk deflasi yang tertinggi terjadi di Menado sebesar 1,04 persen dan terendahnya terjadi di Tembilahan sebesar 0,01 persen.

“Pergerakan infasi dari bulan kebulan yang terjadi tahun 2017 dan pada bulan ini September relative terkendali 0,13 persen lebih rendah dibbandingkan September tahun lalu yaitu 0,22 persen dan sedikit lebih tinggi dibanding inflasi pada bulan September 2015 yang pada waktu itu terjadi deflasi,” ujarnya.

Baca Juga :   Bersih-Bersih Migas: Serikat Pekerja Dukung Langkah Hukum Kejagung

Pergerakan bulanan tahun 2017 year to year September 2017 yaitu 3,72 persen lebih tinggi dibandingkan September tahun lalu 2016 sebesar 3,07 persen tetapi jauh lebih rendah pada September tahun 2015. (Red)

Credit Foto: Atti Kurnia/telegraf.co.id


 

Lainnya Dari Telegraf