Jakarta, Telegraf – Badan Pusat statistic (BPS), mencatat harga gabah kering panen (GKP) ditingkat petani sebesar Rp4.754/kilo gram (kg), naik 2,83% dan harga beras medium di pengilingan sebesar Rp9.100 /kkg, naik 0,34% disbanding bulan lalu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto l Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/17). Sementara gabah kering giling (gkg) di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 1,91% sementara di pengilingan gkg naik 2,9% dan perkembangan harga beras di pengilingan adalah 2,53%.
“ Mengenai perkembangan harga beras di penggilingan untuk premium mengalami kenaikan tipis 0.96% sementara mediumnya 0,34%, jadi harga di Januari , untuk medium Rp9100/kg di pengilingan sementara untuk beras kualitas rendah kenaikannya lebih tipis 0,13%,” Ujar Suhariyono.
Suhariyanto menjelaskan selama januari 2017, harga tertinggi di tingkat petani Rp8.878/kg ditingkat pengilingan Rp8.980/kg, sedangkan harga terendah di petani adalah Rp3300/kg dan untuk ditingkat pengilingan adalah Rp3475/kg.
“Mlihat kenaikan harga di setiap level kenaikan harga di petani megenai GKP itu 2,38% dipengilingan untuk jenis medium 0,34%, grosir 0,90%, tetapi yang sangat bagus di level harga eceran yang boleh di bilang fleet naiknya tipis sekali yaitu 0,16%, sehinga klo ini tercapai berarti apa yang di terima petani lebih tinggi dan apa yang di bayar kosumen cenderung sama hanya naik 0,16 persen,” Suhariyanto menegaskan.
Selama Januari 2016 sampai Januari 2017, rata rata harga tertinggi ditingkat petani untuk GKG dan GKP adalah masing masing Rp5211/kg dan Rp5753/kg terjadi pada bulan februari 2016, sebalknya untuk harga terendah GKP dan harga kualitas rendah masing masing Rp462/kg di bulan April 2016.
Suhariyanto berharap kedepan dari gabah petaninya naik lebih tinggi lagi sementara beras ecerannya lebih terkendali dan tidak fluktuasi.(Red)