Telegraf – Kepemimpinan nasional akan beralih kepada Generasi Z dan Alpha saat negara ada di Tahun Indonesia Emas 2045. Namun mereka akan menghadapi tantangan krisis iklim dan berada di periode demografi. Bangsa Indonesia butuh program dan strategi yang tepat serta pemerintah yang bersikap tegas.
“Pasangan Ganjar-Mahfud memiliki kepedulian yang tinggi terhadap generasi baru, utamanya soal kualitas pendidikan, kesehatan, dan dampak krisis iklim,” kata Wakil Ketua TPN Ammarsjah Purba, Kamis (11/10/2024) di Jakarta.
Seabad Indonesia merupakan tantangan serius yang menjadi perhatian besar Pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Hal itu akan ditempuh lewat peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan program penanganan dampak krisis iklim.
Dengan potensi sain dan teknologi yang kuat, generasi muda itu bakal mampu menangani tantangann itu. Beruntung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah lama menyadari hal itu dan telah membuat berbagai hal di masa lalu terkait dengan kedua persoalan itu. Perubahan iklim sendiri adalah tantangan serius gejala itu kini sudah dirasakan oleh mereka yang kini ada dalam berusia rentang usia 15 hingga 25 tahun itu dalam bentuk pemanasan global, cuaca ekstrem dan bencana hidrometrorologi.
Banyak kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan. Proses itu akan berjalan panjang dan membutuhkan perhatian agar manusia bisa keluar dari kesulitan itu. Sesuatu yang tak mudah karena perubahan iklim butuh penyelesian secara global.
Berbeda dengan negara-negara lain, pada 2045 mendatang Indonesia akan berada dalam periode bonus demografi. Dengan demikian program pendidikan dan kesehatan yang sesuai menjadi amat penting agar kualitas hidup meningkat dan bonus demografi memberi manfaat optimal bagi Bangsa Indonesia.
Dalam periode yang terjadi dalam rentang tahun 2012-2041 itu populasi Indonesia didominasi kelompok warga usia produktif. Dengan demikian terbuka peluang meraih pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tentu mereka berada dalam kondisi sehat dan tingkat pendidikan baik sehingga mampu mengatasi tantangan yang ada.
“Periode bonus demografi sudah lama dibaca Mas Ganjar, tak heran saat menjadi Gubernur Jateng, Mas Ganjar meluncurkan program SMK Gratis, untuk menyiapkan generasi baru yang kompeten dan memiliki keahlian khusus,” imbuhnya.
Selain soal pendidikan, Ganjar juga peduli atas masa depan generasi baru dari krisis iklim. Dampak perubahan iklim jangan sampai menjadi penghambat kemajuan bangsa dalam periode bonus demografi, yang tinggal 18 tahun lagi. Oleh karenanya diperluhan metode khusus untuk membangun narasi mitigasi.
“Dalam pandangan Mas Ganjar, tanpa kebijakan tegas pemerintah, salah satunya soal transisi energi, masa depan generasi muda akan dipertaruhkan akibat krisis iklim yang kian masif,” ujar Ammar.
Saat masih menjadi Gubernur Jateng pula, Ganjar Pranowo pernah menerima penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Jawa Tengah berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori pemerintah provinsi, artinya capaian Ganjar dalam pelestarian lingkungan hidup diakui pemerintah dan publik.
Penghargaan itu diberikan kepada kepala daerah yang dinilai telah mengakomodir atau mengarus-utamakan lingkungan hidup dalam pembangunan daerahnya. Saat menerimanya Ganjar Pranowo mengatakan bahwa perhargaan itu dipersembahkan kepada para dipelaku atau aktivis yang bergerak menyelamatkan lingkungan.