Telegraf -Mengangkat tema cakap keuangan syariah hidup kian berkah, <span;>PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) gandeng Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) lakukan Workshop media Syariah.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat meningkatkan kemampuan para wartawan untuk menyampaikan edukasi mengenai perbankan syariah khususnya keunggulan dari produk dan layanannya kepada khalayak luas,” ungkap <span;>Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum, di Ciawi, Bogor, Jumat (22/11).
Ia menjelaskan kegiatan ini sekaligus bagian dari dukungan BCA Syariah terhadap Bulan Inklusi Keuangan 2024 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Yuli juga mengungkapkan BCA Syariah menyadari pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah untuk mendorong pangsa pasar dan pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah.
Hadir dalam kegiatan tersebut <span;>Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat, Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank BCA Syariah Sutedjo Prihatono, <span;>Kepala Satuan Kerja Bisnis, Ritel dan Konsumer BCA Syariah Sumiar Bukit Mas Siahaan serta Sekertaris Perusahaan BCA Syariah Nadia Amalia.
Emir mengatakan <span;>Survei Nasional Literasi dan Inklusi (SNLKI) tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan syariah tercatat sebesar 39,11% dan inklusi sebesar 12,88%, data tersebut menujukkan bahwa pemahaman dan akses masyarakat terhadap produk perbankan syariah masih perlu ditingkatkan.
Padahal lanjutnya pengembangan industri keuangan syariah terutama di Indonesia memiliki prospek pengengamban industri syariah yang besar.
Emir mengungkapkan bahwa tantangan perbankan Syariah adalah <span;>diskonektivitas antara sektor riil ekonomi syariah & industri halal (demand) dengan layanan keuangan syariah (supply). Dari sisi supply, belum banyak layanan perbankan syariah yang dapat digunakan oleh pelaku usaha industri halal. Dari sisi demand, pelaku usaha syariah dan industri halal banyak yang belum mengetahui produk dan layanan perbankan syariah.
“Penguatan literasi dan inklusi syariah harus dilakukan melalui upaya kolaboratif dan komprehensif dari seluruh pemangku kepentingan termasuk lembaga keuangan syariah (LKS). Termasuk kepada jurnalis sehingga dapat memperluas informasi mengenai manfaat dan akses keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat”, kata Emir.