Dukung Industri Sawit Berkelanjutan 2018 Pemerintah Sediakan Rp9,8 Triliun

Oleh : Atti K.

Telegraf, Jakarta – Dalam rangka mendukung pembangunan industri sawit yang berkelanjutan sekaligus mendorong peningkatan ketahanan energi pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan juga Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BBN).

Bekerjasama tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengadaan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel untuk Periode Mei – Oktober 2018
Kerjasama ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2016 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Jenis Biodiesel dalam kerangka pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

“Dari Dari 26 Perusahaan Produsen Biodiesel yang aktif berproduksi, terdapat 9 Badan Usaha yang akan menyalurkan biodiesel untuk periode ini, yang akan menyalurkan sebanyak 11,62 juta kilo liter,” ungkap Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Edi Wibowo, dalam sambutannya di Jakarta.

Edi menjelaskan untuk Badan Usaha BBN dalam penyaluran Biodiesel periode Mei hingga Oktober 2018 mencapai total volume sebesar 1,46 juta kilo liter. Adapun besarnya volume tersebut, ditetapkan berdasarkan kebutuhan solar nasional. Sektor yang mendapatkan pendanaan mencakup sektor Jenis BBM Tertentu (JBT)/PSO dan pembangkit listrik PLN.

Edi melanjutkan kerjasama ini tidak terlepas dari dukungan penuh para pihak terkait, seperti Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE), PT. Pertamina (Persero), dan PT. AKR Corporindo Tbk. Sehinga dapat menstabilkan harga, dimana data saat ini menunjukan harga CPO di angka 655 USD / MT (meningkat 30% dibanding harga Agustus 2015).

Sementara itu realisasi penyaluran Biodisel dari dana kelapa sawit sejak di implementasikan program (Agustus 2015) hingga April 2018 mencapai 5.88 juta kilo liter dengan dana yang disalurkan sebesar Rp.24.71 Triliun dengan penghematan devisa negara dari pengurangan impor minyak solar sebesar Rp30 Triliun dan penurunan emisi GRK sebesar 8,79 Juta Ton CO2e.

Untuk pemberian insentif dana biodiesel juga berkontribusi langsung terhadap pemasukan ke kas negara dari pajak sebesar Rp. 2,25 Triliun. Dan untuk pembiayaan Biodisel di tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp.9,8 Triliun dengan target volume biodiesel yang dibayar sebesar 3,22 juta kilo liter. Realisasi pembayaran insentif biodiesel selama 2018 s.d April 2018 sebesar Rp.3.24 Triliun dengan volume 0,97 juta kilo liter (30,10%). (Red)


Photo Credit : Dukung Industri Sawit Berkelanjutan 2018 Pemerintah Sediakan Rp9,8 Triliun. FILE/Dok/Ist. Photo

Lainnya Dari Telegraf