Telegraf – Konflik perang yang terjadi antara Israel dan Palestina berujung pada aksi boikot yang dilakukan oleh para pendukung Palestina terhadap produk-produk yang dituding sebagai afiliasi pendukung Israel.
Salah satu produk yang terkena boikot pendukung Palestina adalah Coca-Cola. Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Lucia Karina mengaku tak bisa banyak berkomentar atas apa yang sedang terjadi.
“Kalau soal boikot aku tidak bisa berkomentar apa-apa karena semua pihak punya kesempatan untuk usaha ya. Nabi Muhammad pun menyatakan bahwa, ayo kita berusaha dan menjual kepada siapapun. Makanya aku tidak mau berkomentar karena ini menyangkut hak asasi dari masing-masing juga,” ujarnya mengutip laman Detik, Rabu (15/11).
Bukan hanya Coca Cola, pada 4 Desember 2023 lalu, brand fast fashion ZARA menjadi sasaran kemarahan warganet. Hal ini bermula dari kampanye promosi dari Atelier Collection 04 yang berbentuk seperti mendukung genosida dalam konflik di Gaza, Palestina. Foto-foto kampanye brand tersebut menampilkan model perempuan yang sedang berdiri sambil memanggul manekin yang dibungkus kain putih. Properti di sekeliling tempat foto banyak terlihat reruntuhan puing beton dan peti kayu.
Hal ini menyulut sensitivitas warganet yang masih terus melancarkan tagar FreePalestina di media sosial, termasuk di Indonesia. Foto kampanye brand asal Spanyol ini pun akhirnya diturunkan dari 4 laman media sosial ZARA. Setelahnya, ZARA juga mengeluarkan sebuah pernyataan klarifikasi.
“Setelah mendengar komentar-komentar mengenai kampanye terbaru ZARA ‘The Jacket’, kami ingin menyampaikan beberapa hal kepada pelanggan kami,” tulis pihak ZARA dalam unggahan Instagram resminya.
Baru baru ini aksi boikot juga menyasar produk air minum dari perusaiaahn Air Sirma yang di dirikan di Turki. Setelah video yang menunjukkan sekelompok tentara Israel meminum produk tersebut di Gaza menjadi viral.
Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan tentara Israel tersenyum duduk mengelilingi meja di barak militer darurat yang tampaknya adalah sebuah sekolah. Saat itu, sebotol air Sirma ada di atas meja. Dengan menggunakan tagar #BoykotSirmaSu, pengguna media sosial mendesak konsumen untuk berhenti membeli air dari perusahaan yang dibeli oleh raksasa Prancis Danone pada tahun 2013.
“@sirmaturkiye menjaga pasukan pendudukan Israel tetap terhidrasi saat mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza,” kata salah satu pengguna di platform X, dikutip dari The New Arab, Jumat, 15 Desember 2023.
Di lain sisi, Sirma mengatakan di situsnya bahwa produknya dapat ditemukan di Israel, namun daftarnya tidak menyebutkan wilayah Palestina.
Seruan untuk memboikot Sirma sudah ada sebelum video tersebut dibuat, karena Danone secara rutin masuk dalam daftar boikot.
Boikot ini diharapkan menjadi jalan agar brand berhenti menyokong Israel. Salah satu kemenangan bagi gerakan Boikot Divestasi dan Sanksi (BDS) akar rumput Palestina pun sudah terjadi.