Telegraf, Karawang – PT Agung Podomoro Land, Tbk akan segera menggarap proyek Taruma City di Karawang pada pertengahan tahun ini.
CEO Taruma City, Franky M. Martono menyampaikan, saat ini perusahaan dalam tahap pengejaran perizinan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Perusahaan sebetulnya sudah mengakuisisi proyek seluas 5,6 Ha yang dulunya merupakan proyek Trade Center sejak 2011 lalu akibat permasalahan internal.
“Namun pengembangannya baru akan dilakukan tahun ini karena sebelumnya perusahaan berfokus mengembangkan Grand Taruma,” katanya.
Franky mengatakan, rencanya pada tahap pertama pihaknya akan memulai penjualan 100 unit ruko terlebih dahulu. Ruko dengan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan harga mulai dari Rp 1,5 miliar per unitnya.
Selanjutnya APL juga akan memulai rumah tapak yang berkonsep rumah tumbuh dengan kavling rumah standar yang memungkinkan diperbesar. Harga jual hunian tapak itu berada di kisaran Rp 2 miliar sebagai area bisnis.
Terakhir kemungkinan perusahaan baru akan membangun apartemen satu menara yang merangkum sekitar 500 unit.
APL melihat pasar di Karawang dari sisi peminat dan pengembangannya masih cukup baik. Menurut Franky, Karawang sebetulnya mirip Jakarta, perumahan Grand Taruma yang lebih dulu dikembangkan APL sudah mengalami kenaikan harga 20%-30%.
Untuk nilai investasi proyek ini keseluruhan Franky menyebut masih sangat dinamis. “Kisaran kasarannya sekarang masih dibawah Rp 1 triliun tapi ke depannya masih sangat berubah-ubah,” ujarnya.
General Manager Taruma City, Ie Rina Irawan mengatakan, Taruma City akan memiliki pusat bisnis alias Central Business District di jalan Kertabumi. Nantinya, diperkirakan akan ada ruko, rumah tapak, dan juga apartemen di wilayan tersebut. Rina menyebut, peluang bisnis di Karawang sangat besar, sehingga tak masalah ketika harga ruko diperkirakan mencapai Rp 1,8 miliar.
“Pertama, kita memilih ruko dan rumah di Taruma City yang kita targetkan 50% bisa terjual sampai awal tahun depan,” bebernya. (Ris)
Photo Credit : Agung Podomoro Land akan segera garap proyek Taruma City di Karawang pada pertengahan tahun ini. | Telegraf/Aris Maulana
