Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Digenjot Sampai Angka 6%

Oleh : Hanna Iffah
Photo Credit: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas. FILE/BPMI/Rahmat

Telegraf – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah tetap optimistis untuk pertumbuhan ekonomi di 2021 bisa mencapai 3,7% sampai 4%. Guna mencapai target tersebut, pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2021 akan digenjot hingga mencapai angka 6%.

“Resilience perekonomian baik dari segi cadangan devisa, neraca perdagangan, IHSG dan juga nilai tukar. Walaupun fluktuatif, namun relatif stabil. Pemerintah tetap optimistis pertumbuhan full year bisa dicapai di angka 3,7% sampai dengan 4%,” kata Airlangga dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (08/11/2021).

Sebelumnya di triwulan III 2021, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,51%, sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi triwulan I sampai triwulan III 2021 tumbuh 3,24%.

Airlangga menyampaikan, di triwulan IV 2021 ini konsumsi pemerintah diharapkan bisa kembali naik, sehingga bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi. Demikian juga dengan anggaran program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang realisasinya akan terus ditingkatkan.

“Sampai dengan 5 November 2021, realisasi anggaran PC-PEN telah mencapai Rp 456,35 triliun atau 61,3% dari pagu Rp 744,77 triliun,” terangnya.

Airlangga merinci, untuk sektor kesehatan, dari pagu Rp 214,96 triliun realisasinya Rp 126,65 triliun atau 58,9%. Bidang perlindungan sosial dari pagu Rp 186,64 triliun, realisasinya Rp Rp 132,49 triliun atau 72,4%. Sedangkan untuk program prioritas dari pagu Rp 117,94 triliun, realisasinya 61,6% atau Rp 72,59 triliun.

Sementara itu untuk dukungan UMKM dan korporasi, dari pagu Rp 162,40 triliun, realisasinya sebesar Rp 63,45 triliun atau 39,1%. Yang terakhir untuk insentif usaha, dari pagu Rp 62,83 triliun, realisasinya sudah mencapai Rp 61,17 triliun atau 97,4%.


Photo Credit: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas. FILE/BPMI/Rahmat

 

Lainnya Dari Telegraf