Mendag: Iklim Penyebab Harga Cabai Melambung

Oleh : KBI Media

Telegraf, Jakarta – Seminggu terakhir pasar diguncang gempa cabai, harga cabai rawit merah mulai membumbung tinggi menyaingi harga daging yang hanya 110 ribu, bahkan cabai melejit hingga 140 ribu, patauan telegraf di pasar rumput pagi ini masih dikisaran 120-115 ribu, sedangkan di pasar minggu dikisaran 120-130.

Melambungnya  harga cabai yang terjadi sekarang ini menurut Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita  disebabkan karena iklim yaitu hujan hal itu disampaikan di kantornya Jl. Ridwan Rais, Jakarta Pusat  Senin (9/1/17).

Harga tinggi ini tidak disemua harga cabai, hanya cabai rawit merah yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dari 4 jenis cabai yang beredar dipasaran.

“Jadi dari 4 jenis cabai, secara garis besar, hanya satu yang mengalami kenaikan, itu rawit merah. Cabai merah besar Rp 38.000/kg, cabai keriting rata-rata Rp 40.000/kg sampai Rp 39.000/kg, rawit hijau di bawah Rp 50.000/kg, bahkan di beberapa daerah hanya Rp 32.000/kg,” Enggar menjelaskan.

Dari curah hujan yang tidak menentu ini berpengaruh juga terhadap transportasi, ini juga merupakan penyebab naiknya harga cabai selain iklim.

“Belum lagi transportasi dari tempat sampai ke kota, ke pasar. Keterlambatan transportasi maupun hujan berkepanjangan seperti ini semakin cepat (busuk). Ditambah lagi dengan pengiriman kapal antar pulau,” Enggar menambahkan. (Red)

Photo credit : Kemendag


Lainnya Dari Telegraf