Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca 10 Alasan Optimisme Sektor Properti Nasional 2017
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Properti

10 Alasan Optimisme Sektor Properti Nasional 2017

Telegrafi Kamis, 5 Januari 2017 | 03:03 WIB Waktu Baca 5 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Sejumlah pelaku industri properti terlanjur berharap banyak pada rembesan aliran dana repatriasi pada program pengampunan pajak (tax amnesty) ke sektor properti. Kondisi ini dipicu oleh statement sejumlah pengamat yang over optimistic. Center for Urban Development Studies (CUDES) pada 6 Agustus 2016 telah menyebutkan, dampak ril tax amnesty bagi sektor properti nasional, baru akan terlihat dalam beberapa tahun ke depan.

Pendapat CUDES ini senada dengan pandangan pakar properti nasional, Ir. Panangian Simanungkalit yang mengatakan, investor harus bisa memastikan apakah pasar sedang bertumbuh atau stagnan. Mereka para investor juga harus mempelajari, jenis properti apa yang cocok untuk investasi, apakah rumah, kantor, apartemen atau lahan. Pembeli properti akan melihat dulu jenis dan pasar properti, dan itu butuh waktu.

Memasuki tahun 2017, CUDES merilis 10 faktor fundamental yang menjadi alasan paling realistis mengapa pelaku industri harus optimis terhadap kondisi pasar properti di tahun ini. Berikut 10 faktor dimaksud:

  1. Target pertumbuhan ekonomi : Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2017 senilai 5,1%, angka yang realistis sesuai perkembangan ekonomi global. Angka ini tidak terpaut jauh dari pencapaian di tahun 2016, artinya tidak terjadi penurunan secara year on year.
  2. Inflasi dan nilai tukar yang relatif stabil: Indonesia menutup tahun 2016 dengan realisasi inflasi di bawah target yang dipatok pemerintah, 3% dari target 4%. Ini bagus, artinya tidak ada lonjakan harga dari perkiraan pemerintah secara makro. Daya beli terjaga baik. Sementara itu, nilai tukar pun relatif stabil.
  3. BI Rate yang stabil: Sepanjang 2016, BI Rate berada diangka 7%-an pada kwartal I 2016 dan mulai kwartal II hingga akhir 2016 berada di kisaran 6,50%. Artinya tidak ada lonjakan berarti dari tingkat suku bunga KPR.
  4. DPK naik sekitar 8% dari tahun sebelumnya: Ada sejumlah instrumen investasi yang paling digemari, selain properti, juga emas, pasar uang dan pasar modal serta deposito. Pelambatan sektor properti tahun 2016 ternyata dibarengi dengan naiknya dana pihak ketiga di perbankan sebesar 8%-an. Artinya ada uang yang tidak dibelanjakan di sektor properti yang beralih ke produk investasi perbankan baik tabungan maupun deposito. Belum diketahui, berapa banyak yang mengalir ke pasar uang, pasar modal dan instrumen surat berharga lainnya.
  5. Paket Kebijakan Ekonomi yang pro ke industri properti: Ada sejumlah kebijakan pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi yang kondusif bagi psikologi pelaku industri properti. Diantaranya, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I yang membuka kepemilikan orang asing terhadap rumah susun mewah dengan harga Rp10 miliar ke atas. Juga Dana Investasi Real Estate (DIRE) dalam paket ekonomi XI, tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) meskipun keinginan pemerintah pusat untuk menyunat BPHTB dari 5 persen menjadi 1 persen, tidak serta merta diikuti pemerintah daerah.
  6. Suku bunga KPR yang relatif stabil dan terjangkau: Dengan stabilnya tingkat BI Rate dan berbagai elemen makro lainnya, perbankan pun senantiasa menjaga tingkat suku bunga KPR mereka.
  7. Progres pembangunan infrastruktur: Lebih ke aspek mikroekonomi tetapi riil terasa oleh masyarakat. Tekad pemerintah membangun infrastruktur di seluruh negeri mulai menunjukan hasil dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru, jembatan dan moda transportasi perkotaan yang dengan sendirinya akan menciptakan efesiensi baru bagi pasar dan menjaga daya beli.
  8. Moda transportasi moderen di depan mata: Jika Jakarta menjadi barometer utama perkembangan pasar properti maka warga dapat menyaksikan bagaimana pemerintah telah membenahi kwalitas layanan transportasi publik, baik untuk wilayah Jakarta maupun kawasan suburbs di Bekasi, Depok, Bogor, Tangsel dan Tangerang.
  9. Masuknya korporasi asing mengembangkan properti di Indonesia: Salah satu indikator untuk mempertebal optimisme pelaku industri adalah semakin banyak proyek yang dikembangkan oleh kolaborasi pengembang lokal dan asing. Sebuah sentimen positif lantaran investor asing tak akan mengambil risiko untuk masuk ke pasar Indonesia jika tidak didasari pada optimisme keuntungan yang mereka peroleh.
  10. Potensi rembesan dana repatriasi program tax amnesty 2016/2017: Meskipun tidak dapat diperkirakan, kapan mulai terasa aliran dana repatriasi hasil penerapan program pengampunan pajak ke sektor properti namun ini menjadi sebuah potensi besar bagi properti. (Red)

Photo credit : Shutterstock


 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit
Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan
Waktu Baca 4 Menit
Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Foto : Stand KODAI DOOR di Hall B, Booth No. 17B, Pameran MEGABUILD Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. (Doc.Ist)
Properti

KODAI DOOR Pamerkan Inovasi Pintu Kedap Suara di Hari Pertama MEGABUILD Indonesia 2025

Waktu Baca 3 Menit
Properti

Backlog Perumahan Capai 9,9 Juta PUPR Bentuk Ekosisitem Pembiayaan

Waktu Baca 4 Menit
Prosesi pelepasan balon oleh Bapak dan Ibu manajemen Kawan Lama Group, Sinar Mas Land, ARTOTEL Group dan PT Total Bangun Persada juga turut meriahkan acara topping off ARTOTEL Living World pagi ini
Properti

ARTOTEL Living World: Hotel Butik Bergaya Seni di Timur Jakarta Memasuki Tahap Akhir Pembangunan

Waktu Baca 3 Menit
Dewan Sengketa Konstruksi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Properti

Mengenal Dewan Sengketa Konstruksi: Upaya Nonlitigasi dalam Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Waktu Baca 7 Menit
Properti

Lamudi dan HIPMI Saling Dukung Pengusaha Muda Dalam Akselerasi Digitalisasi Properti

Waktu Baca 2 Menit
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan di Awiligar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. ANTARA/Raisan Al Farisi
Properti

Tahun 2023 Bisnis Pembiayaan Rumah Diprediksi Tumbuh Positif, BTN Bidik Generasi Milenial

Waktu Baca 3 Menit
Properti

Selain Salurkan Kredit Bank BTN Wujudkan Hunian Untuk Para Pedagang Pasar

Waktu Baca 2 Menit
Properti

Intiland Gandeng Lamudi Kejar target Landed House

Waktu Baca 2 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?