Telegraf – Capres-Cawapres Ganjar dan Mahfud MD berlatar belakang keluarga sederhana, sehingga keduanya sangat sensitif dalam isu kesejahteraan, termasuk bagi anggota TNI-Polri dengan pangkat rendah.
“Dalam isu Hankam, selain menghadirkan sistem pertahanan yang solid, Ganjar-Mahfud juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan prajurit, utamanya strata bintara dan tamtama. Ganjar-Mahfud ingin menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar prajurit dan keluarga, seperti pendidikan anak dan perumahan. Sebagai anak seorang bintara polisi, tentu Mas Ganjar bisa merasakan keprihatinan kehidupan anggota TNI dan Polri,” kata Wakil Ketua TPN Ammarsjah Purba, (06/01/2024).
Karakteristik pengabdian personel TNI dan Polri berbeda dengan aparatur sipil negara (ASN) pada umumnya, sehingga diperlukan tawaran ide spesifik, Capres Ganjar Pranowo akan menjelaskan peta jalan peningkatan kualitas kesejahteraan anggota TNI dan Polri dalam debat capres besok malam (07/01/2024).
“Perbaikan kesejahteraan prajurit TNI dan Polri ini sangat krusial dalam mewujudkan profesionalisme, bagaimana anggota TNI bisa tenang menjaga kedaulatan NKRI, dan anggota Polri senantiasa menjaga rasa aman masyarakat setiap waktu,” jelas Ammar.
Latar belakang keluarga, sangat menentukan dalam pembentukan karakter seseorang, termasuk bagi Ganjar, sebagai anak anggota Polri berpangkat rendah, sudah dipastikan Ganjar memiliki komitmen yang tinggi terhadap nasib prajurit biasa.
“Ganjar Pranowo – Mahfud MD menaruh perhatian terhadap kesejahteraan prajurit TNI dan Polri. Mereka berkomitmen untuk menyediakan program kuliah gratis bagi anak prajurit TNI dan anggota Polri di perguruan tinggi negeri. Program itu masuk dalam 21 program prioritas Ganjar-Mahfud. Kuliah gratis untuk anak prajurit dan Bhayangkara,” tambah Ammar.
Salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh para anggota TNI dan Polri yang sudah berkeluarga, adalah pembiayaan pendidikan anaknya. Memang prajurit dan bhayangkara memiliki tantangan tersendiri untuk mampu membiayai pendidikan tinggi anak-anak mereka.
“Dalam pandangan pasangan Ganjar-Mahfud, program tersebut bisa menjadi penghargaan atas pengabdian para prajurit TNI dan Polri. Dengan begitu bisa berdampak positif pada kinerja mereka, juga memotivasi prajurit untuk dapat bekerja profesional,” jelas Ammar.
Ganjar sempat merasakan hidup seadanya sebagai anak seorang polisi yang tak berpangkat tinggi. Maka dari itu, Ganjar menilai kesejahteraan para personel penting untuk diperbaiki.
“Mas Ganjar ini anaknya polisi Brimob, pangkatnya tidak tinggi, tentu saja bisa merasakan betul bagaimana prajurit itu hidup dalam kondisi seperti itu. Tinggal di barak atau asrama, fasilitas penting itu diprioritas untuk kita perbaiki kelak,” ungkapnya.
Saat masih menjadi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sering turun langsung melihat kondisi lapangan, salah satunya meninjau kondisi kantor Polsek atau markas Koramil, sehingga Ganjar paham betul kondisi lapangan.
“Bila Mas Ganjar dan Prof Mahfud diberi kesempatan menjadi presiden dan wapres, perumahan dan pendidikan anak-anak anggota TNI – Polri akan memperoleh perhatian penuh,” pungkas Ammar.