Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Rute Indonesia Raya Sebuah Gagasan Tujuan Bernegara Dari Abdy Yuhana
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Nasional

Rute Indonesia Raya Sebuah Gagasan Tujuan Bernegara Dari Abdy Yuhana

A. Chandra S. Jumat, 18 Agustus 2023 | 18:53 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Abdy Yuhana mengatakan bahwa buku berjudul 'Rute Indonesia Raya' berisi tawaran ide dan gagasan untuk mencapai tujuan Indonesia dalam bernegara. TELEGRAF
Bagikan

Telegraf – Anggota DPRD Jawa Barat Abdy Yuhana mengatakan bahwa buku berjudul ‘Rute Indonesia Raya’ berisi tawaran ide dan gagasan untuk mencapai tujuan Indonesia dalam bernegara.

Ia meyakini, setiap perubahan, termasuk perbaikan dan pembangunan bangsa, bisa dilakukan melalui ide atau gagasan.

“Ini merupakan tawaran ide dan gagasan,” kata Abdy dalam peluncuran buku ‘Rute Indonesia Raya’ di Kompas Institute, Jakarta pada Jumat, (18/09/2023).

Ia menerangkan, kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia mengalami terjebak dalam sebuah situasi sulit saat ini.

Menurutnya, Indonesia terjebak dalam tiga hal yakni sejarah yang belum tuntas, perdebatan tentang kesepakatan bernegara, serta euforia demokrasi.

“Kita mengalami stag di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga, ketika kita bicara bagaimana mencapai janji kemerdekaan yang di dalamnya adalah tujuan bernegara,” ucap pria yang juga Sekertaris Jenderal DPP Persatuan Alumni GMNI ini.

Ia bilang, perdebatan-perdebatan itu seharusnya tak ada lagi di tengah masyarakat, di tengah kondisi negara-negara lain yang sudah semakin maju.

Menurutnya, buku ‘Rute Indonesia Raya’ memuat rute jalan yang harus ditempuh Indonesia untuk mencapai tujuan dalam bernegara.

“Ibarat sebuah perjalanan untuk mencapai suatu tujuan kan diperlukan rute yang harus ditempuh. Dalam bernegara juga, untuk menuju tujuan bernegara itu kita harus melalui jalan yang harus ditempuh, sehingga kita menuju ke arah itu,” katanya.

“Kalau kemudian rute yang kita harus dilalui dan kemudian di situ kita justru masih stag, maka kita tidak akan maju,” katanya.

Untuk mencapai tujuan bernegara, Indonesia harus memahami beragam kondisi. Pertama, kondisi geopolitik di mana Indonesia memiliki ratusan ribu pulau, suku budaya, garis pantai terpanjang keempat di dunia, hingga potensi yang luar biasa.

Baca Juga :  Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing Di COP30 Brazil

Kedua, Indonesia harus memiliki satu kesepakatan tentang bernegara yang tak boleh diperdebatkan lagi.

Kemudian, kesadaran membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul karena hampir seluruh negara maju karena ditopang dengan SDM yang kuat.

“Contohnya Hongkong, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan ada juga negara yg ditopang dengan SDA saja ya dia akan tetap tidak mampu memanfaatkan resources yang dimiliki,” kata Sekjen PA GMNI itu.

“Ada juga negara yang memiliki SDA dan ditopang dengan SDM, contohnya Norwegia, Swedia itu menjadi negara terbahagia di dunia,” sambungnya.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, lanjut Abdy, Indonesia memiliki satu kesepakatan bernegara. Oleh karena itu, dirinya meyakini bahwa buku ‘Rute Indonesia Raya’ ini akan menjadi sebuah ide dan gagasan bagi Indonesia.

“Untuk mencapai janji kemerdekaan sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945,” ungkap Abdy.

Pada kesempatan yang sama, Philips J Vermonte, peneliti politik CSIS juga mengamini bahwa sudah saatnya politik Indonesia diisi ide dan gagasan.

Karena itu, kata Philips, saat ini dan ke depan yang dibutuhkan adalah kebijakan teknokratis. Adapun Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu mengungkapkan buku politikus PDI Perjuangan ini relevan dengan hasil survei Kompas belum lama ini yang menyatakan 40% responden mengakui 4 cita-cita berbangsa dan bernegara sesuai Pembukaan UUD 1945,

“Yakni melindungi segenap warga negara Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam perdamaian dunia belum tercapai,” ucapnya.

Konsep Rute Indonesia Raya mengingatkan kembali atas tujuan bernegara. Bedah buku ini juga menghadirkan Dekan FIB Universitas Indonesia, Bondan Kanumayoso.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

BTN Resmi Spin-Off Unit Syariah, BSN Melonjak Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia
Waktu Baca 4 Menit
DKPP Berhentikan Anggota KPU Kota Gorontalo
Waktu Baca 4 Menit
Butuh Sikap Kritis Untuk Membaca Data Ekonomi Pemerintah
Waktu Baca 4 Menit
Identitas Wonosobo Hadir Dalam Pementasan Tari Wayang Bundeng Gepuk
Waktu Baca 3 Menit
Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit

Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi

Waktu Baca 2 Menit

Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini

Waktu Baca 2 Menit

Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal

Waktu Baca 6 Menit

Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini

Waktu Baca 3 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing Di COP30 Brazil

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Anggota Polri Yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur Atau Pensiun

Waktu Baca 5 Menit
Nasional

Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Masukan Komisi Reformasi

Waktu Baca 3 Menit
Nasional

Perjanjian Keamanan, Indonesia-Australia Teken Kesepakatan

Waktu Baca 7 Menit
Nasional

Pahlawan Nasional Terima Apresiasi Sebesar Rp50 Juta per Tahun

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Pahlawan Marsinah dan Doa-doa Untuk Buruh Indonesia

Waktu Baca 6 Menit
Nasional

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sosok Pahlawan Demokrasi dan Toleransi Indonesia

Waktu Baca 2 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?