Telegraf, Jakarta – Dalam rangka memperingati hari bumi 2020, BNI Syariah menginisiasi program yang mengharuskan setiap outlet BNI Syariah memiliki minimal 10 Lubang Resapan Biopori (LRB). Mengingat awal tahun banjir mengenang di beberapa wilayah bukan saja di Jakarta, tetapi di be erapa wilayah di Indonesia.
Hal ini dilakukan dalam rangka antisipasi bencana banyir yang terjadi diawal tahun. Program ini selaras dengan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang didukung oleh Pemerintah Daerah, dan beberapa institusi lainnya yaitu gerakan 5 juta Lubang Resapan Biopori di Indonesia.
“Satu langkah kecil ini dapat memberikan dampak yang besar apabila dilakukan dengan niat yang baik dan berkelanjutan,” ungkap Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah,” Iwan Abdi dalam prea rilis yang di terima di redaksi Jakarta, Rabu (22/4).
Iwan Abdi menjelaskan sebagai institusi perbankan syariah yang berlandaskan maqoshid syariah, yakni menjaga agama (Hifzh al-Diin), menjaga jiwa (Hifzh al-Nafs), menjaga akal (Hifzh al-‘Aql), menjaga keturunan (Hifzh al-Nasl), dan menjaga harta (Hifzh al-Maal), BNI Syariah berupaya untuk menerapkan ekosistem perbankan yang ramah lingkungan dan ramah bagi iklim.
Iwan Abdi juga mengajak nasabah dan masyarakat memiliki gaya hidup yang Hasanah, salah satunya dengan terlibat langsung dalam gerakan menjaga kelestarian lingkungan melalui pembuatan biopori.
Lanjut Iwan Abdi pembuatan Lubang Resapan Biopori merupakan salah satu usaha BNI Syariah untuk melestarikan lingkungan, karena dapat mencegah banjir,longsor, dan erosi, meningkatkan cadangan air bersih serta pembentukan kompos dan penyuburan tanah. Proses pembuatan biopori juga cukup sederhana, sehingga dapat mendorong pegawai hingga nasabah untuk membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) di lingkungan masing-masing. (AK)
Credit Photo : Pegawai BNI Syariah sedang melakukan pemeliharaan lubang biopori di salah satu outlet BNI Syariah/ Istimewa