Telegraf, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Sariah) targetkan laba tahun ini 2018 mencapai 400 triliun dimana hingga saat ini mei laba sudah mencapai 165 miliar ungkap Wahyu Avianto SEVP Keuangan dan Operasional BNI Syariah.
“Laba tahun 2018 paling enggak capai 400 miliar, per mei ini sudah capai 165 miliar. Untuk pembiayaan kita targetkan sampai akhir tahun kita bisa booking 27 triliun dari Rp 24 triliun,” tuturnya usai Bincang Santai Ramadhan bersama Jurnalis di Jakarta, Jumat (8/6).
Wahyu juga mengatakan hingga saat ini Mei 2018 posisi pembiayaan sebesar 24,7 triliun sementara pembiayaan terbesar masih berada di cabang sebesar Rp18,2 triliun, pembiayaan terbesar masih di konsumer terutama di perumahan yang mencatat sebesar Rp10,9 triliun.
Ditemui di tempat yang sama Direktur Utama Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) Abdullah Firman Wibowo mengatakan untuk mencapai bank umum kegiatan usaha (BUKU) III butuh tambahan modal sebesar 1 triliun, dikarenakan untuk mendapatkan BUKU III persyaratan utama modal inti bank harus Rp 5 triliun. Sedangkan modal BNI Syariah hingga saat ini baru mencapai Rp 4 triliun.
“Salah satu transformasi kami yakni pada tahun 2019 BNI Syariah sudah masuk BUKU III. Untuk itu perlu tambahan modal karena persyaratan menjadi BUKU III modal intinya Rp 5 triliun, sedang saat ini modal kami baru Rp 4 triliun,” kata Firman.
Firman menambahkan apabila BNI Syariah sudah mengantongi BUKU III maka perkiraan pada tahun 2022 BNI Syariah akan menjadi leading syariah banking pertama di Indonesia. (Red)
Photo Credit : Direktur Utama Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) Abdullah Firman Wibowo kiri beserta jajarannya saat berfoto usai berbincang dengan media. FILE/Dok/Ist. Photo