Citilink Dongkrak Pendapatan 15 Persen Melalui Belanja Online

Oleh : Atti Kurnia

Telegraf, Jakarta – Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan kerjasama dengan JD.ID perusahaan E-dagang yang terafiliasi dengan took online ini dapat mendongkrak pendapatan sekitar 10-15 persen di fase awal.
“Kenaikannya 10-15 persen di tahun ini sekarang, inikan sisa 4 bulann sampai akhir tahun ini semoga dengan adanya terobosan ini bisa mendongkrak pendapatan dari end salary 10-15 persen,” diungkapkan usai melakukan MOU dengan JD.ID di Jakarta Kamis (31/8/17).
Juliandra menjelaskan industry penerbangan membutuhkan inovasi sehingga menjadi factor pembeda sekaligus memperkuat posisi Citilink Indonesia, yang mana fase awal yang akan berlangsung pada awal September ini adalah setiap pembelian tiket Citilink, maka otomatis akan menerima voucer diskon belanja di JD.ID, Ini berlaku pembelian tiket hanya di website resmi Citilink.
Sementara Presiden Direktur JD.ID Zhang Li mengataka “ Apa yang JD.ID lakukan selama ini bertujuan untuk membuat pengalaman belanja online menjadi sebuah perjalanan yang menyenangkan buat psetiap pelangannya, dan sejalan dengan kolaborasi bersama citilink Indonesia. Ini menjadi sebuah langkah inoovasi bagi kami karena ini merupaka kali pertama perusahaan e-dagang bermitra dengan sebuah maskapai penerbangan yang bereputasi baik seperti Citilink Indonesia,” jelasnya.
Zgang li menerangkan bahwa dengan kerjasama ini diharapkan penumpang Citilink Indonesia juga menjadi lebih mengenal dan dekat dengan JD.ID dengan di beragam pilihan promo dari katalog yang ada di inflight Citilink sehingga perjalanan semakinlebih menyenangkan.
Ditemui di tempat yang sama Timothius Martin Head of Marketing JD.ID mengatakan untuk saat ini proses pembelanjaan online di inflight dalam proses masih berdiskusi dengan teknikal Citilink mana yang terbaik mengunakan smarth phone atau dengan mengunakan digital service, dan bisa jadi ini akan berlangsung keduannya.
“Kita harus diskus dengan teknikalnya Citilink bagaimana dan aapakan ada keamanan atau gak apakan mahal atau gak biayanya karena wifi di udara cukup tinggi ,nanti kita bisa atur kalau wifi tidak unfallible penumpang bisa belangsung belanja di katalog yang normal misalnya baru conect internet waktu mendarat dan langsung bisa transaksi ini misalnya,” tuturnya.
Kita akan coba Timothius tegaskan dalam satu tahun ini yang intinya adalah kita kerjasama ini akan membuat kustemer bisa belanja di udara tapi tidak hanya melalui katalog yang ada tetapi belanja online saat melakukan penerbangan. (Red)
Credit Photo : Atti Kurnia/telegraf.co.id


 

Lainnya Dari Telegraf