Telegraf – Ganjar Pranowo meluncurkan SMK Gratis Langsung Kerja untuk keluarga miskin di Lapangan Pule, Wonogiri, Jum’at (29/12/2023). Pendidikan dia ditempatkan sebagai kunci untuk memecahkan kemiskinan. Program ini adalah kelanjutan dari upaya yang telah dilakukan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Seperti sudah lama terbukti sekolah-sekolah ketrampilan yang dulu dikembangkan semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah. Dengan pendidikan yang baik, anak keluarga miskin akan mendapat pekerjaan berpenghasilan bagus dan menolong keluarga.
“Capres Ganjar Pranowo adalah figur yang tak mengenal lelah memikirkan dan mencari solusi bagi pendidikan, terlebih bagi mereka yang tidak mampu secara finansial,” kata Amarsjah Purba, Wakil Ketua TPN, Minggu (31/12/2023).
Kemudahan rakyat dalam mengakses pendidikan, semenjak tingkat dasar hingga perguruan tinggi dijamin konstitusi. Ini ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945, dalam frasa “mencerdaskan kehidupan bangsa.” Selanjutnya hal itu diatur lebih spesifik dalam Pasal 31.
Sejauh ini SMKN Jawa Tengah yang dikembangkan Ganjar telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa. Dari jumlah lulusan tersebut, sekitar 80 persen diantaranya langsung terserap dunia kerja dan perguruan tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam kesempatan itu seorang anak bernama Obid mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan lewat program SMK Gratis. Bersama seorang adiknya, selama ini Obid tinggal bersama neneknya Sadiyem seorang petani. Sang nenek amat ingin cucunya dapat terus bersekolah sehingga merasa senang dengan kesempatan itu.
Ganjarpun menyampaikan keseriusannya untuk menasionalkan SMKN Gratis itu jika terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029. Kompetensi, menurut Amar, adalah prioritas pertama karena kebutuhan generasi Z hari ini adalah kesiapan menuju dunia kerja.
“Tentu di sini perlu desain dari awal, dan itu sudah diperlihatkan Mas Ganjar saat masih menjadi Gubernur Jateng,” ucapnya.
Pada usia seabad kemerdekaan, bangsa Indonesia akan mencapai mimpi besar, ketika seluruh rakyatnya bisa mengakses pendidikan dengan baik. Pada saat itu lembaga pendidikan mampu menghasilkan insan unggul dan kompeten di bidangnya. Tenaga guru pun mumpuni sehingga kualitas lulusannya unggul.