Telegraf, Jakarta – Dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Desember, Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM) mengadakan sebuah festival satu hari berjudul #HarapHAM di , dia, Lo, gue Cafe Kemang (10/12/19).
Festival yang terbuka untuk umum ini memadukan beberapa acara kebudayaan, seperti pada siang harinya menyelenggarakan lokakarya melukis yang dipandu oleh Bartega Studio, pembacaan puisi seorang penyair Anya Rompas yang mengingatkan pentingnya kesehatan jiwa dalam bait-bait puisinya.
Sedangkan diskusi santai pada malam harinya turut menghadirkan Saras Dewi (Dosen Filsafat UI), Puri Kencana Putri (Manajer Kampanye Amnesty Indonesia), Bivitri Susanti (Wakil Ketua STHI Jentera) dan Ricky Gunawan (Direktur LBHM).
Festival #HarapHAM turut menghadirkan musisi yang bukan hanya terkenal karena kualitas musiknya melainkan juga karena aktivisme yang mereka geluti dan menyuarakan kritik sosial. Ananda Badudu yang gigih memperjuangkan hak kebebasan berpendapat, Oscar Lolang yang aktif menggalang kepedulian untuk Papua lewat lagunya, dan Hindia yang kerap melantunkan dukungannya terhadap korban-korban kekerasan seksual dan ketidakadilan.
![Anya Rompas #HarapHAM](https://telegraf.co.id/wp-content/uploads/2019/12/P_20191210_191139-scaled.jpg)
Anya Rompas Festival #HarapHAM
Melalui Festival #HarapHAM, LBHM tidak hanya ingin memperlihatkan potret buram penegakan HAM di Indonesia, melainkan ingin menunjukkan potensi-potensi perbaikannya di masa mendatang. Potensi tersebut oleh LBHM di yakini ada, bukan cuma di orang – orang yang memiliki jabatan di pemerintahan, melainkan juga ada dalam diri rakyat biasa lintas etnis, kepercayaan, tingkat pendidikan gender dan lain – lain.
Photo Credit : Diskusi Publik Mengubah keniscayaan menjadi kenyataan #HarapHAM, Kemang (10/12/2019). TELEGRAF/Kawat Berita Indonesia