Peletakan Batu Pertama Mushola Tigo Batua, MA Targetkan Selesai Dalam 3 Bulan

Oleh : Atti K.
Foto: Prof Yulius SH, MH dan rombongan Mahkamah Agung diterima oleh Bupati Eka Putra dan Forkompida Tanah Datar di Indojolito, menandai kolaborasi dan komitmen dalam pemulihan pasca-bencana. (2/7/24) (Doc.Ist)

TELEGRAF – “Bantuan ini bukan dari saya, melainkan bantuan dari keluarga Besar Mahkamah Agung RI dan teman-teman warga peradilan,” ujar Yulius dalam acara peletakan batu pertama pembangunan mushola Tigo Batua Parambahan (02/07/24).

Yulius sangat menargetkan agar pembangunan mushola yang dibangun atas  bantuan 200 juta rupiah ini, bisa selesai dalam waktu 3 bulan. Tentunya, agar mushola digunakan dengan baik dan kita semua dapat manfaat.

Menjadi bagian dari Mahkamah Agung Peduli, bantuan pendidikan juga diberikan untuk anak korban bencana diberikan dalam bentuk buku tabungan per anak sejuta rupiah untuk ke 120 anak. Selain itu diberikan tas ransel untuk sekolah.

Ada yang menarik dalam momen di acara Mahkamah Agung Peduli ini.

Ketika Yulius menanyakan kepada anak-anak yang hadir,”Apakah sudah ada yang hapal surat As-sajdah seperti yang saya janjikan dahulu?”

Spontan dari anak yang hadir meng-angkat tangan dan maju ke depan. Sang anak mengampiri Yulius. Dan pak Yulius menanyakan namanya, kemudian mempersilahkan untuk melafaskan surat As-sajdah.

Pengunjung yang hadir terharu mendengarkan anak korban bencana, melantukan ayat suci Al Quran dengaan fasih. Tampak dari jauh mata Julius berkaca-kaca.

Dan tiba-tiba, setelah mengahhir ayat ke lima, Yulius spontan menghentikan lantunan. Ia pun berpaling ke arah hadirin dan mengatakan, “Cukup, tidak usah dilanjutkan, saya percaya kepada kejujuran anak ini dan saya yakin anak ini sudah hafal.”

Sambil memeluk anak itu, Yulius mengalihkan pandangannya kepada hadirin kemudian berkata, “Saya beri hadiah anak dan orang tuanya untuk berangkat umroh,dalam waktu secepatnya.”

Sebelumnya rombongan diterima oleh Bupati dan Forkompida Tanah Datar di Indojolito.

“Kehadiran Prof Yulius SH, MH dan rombongannya bukan hanya sebagai tamu, tetapi sebagai saudara yang turut merasakan dan berkontribusi dalam setiap langkah pemulihan dan pembangunan,” ujar Eka Putra Bupati Tanah Datar.

Pada penghujung acara, Pimpinan Pusat Dharmayukti Karini yang dipimpin oleh Ketua Umum Dharmayukti Karini Ibu Budi Utami Syarifuddin, yang diwakili oleh Ketua Biro Sosial Budaya Ibu Nelfaleni Yulius, memberikan bantuan berupa 50 mukena kepada para ibu-ibu korban bencana di wilayah Parambahan, Kabupaten Tanah Datar.

Kehadiran beliau dan rombongannya, yang termasuk dalam program Mahkamah Agung Peduli, memberikan semangat baru dan optimisme bagi masyarakat setempat yang sedang berjuang pulih dari dampak bencana.

Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia kembali bantu warga korban banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar dengan membantu biaya pendidikan dan membangun kembali surau yang hanyut di terjang banjir bandang di nagari Parambaan kecamatan Lima Kaum.

Tidak itu saja, MA juga memberikan bantuan uang tunai kepada petani penggarap lahan di Nagari Baringin, Limo Kaum dan Nagari Cubadak yang terdampak bencana banjir bandang.

Bupati Eka Putra juga mengungkapkan bahwa kehadiran Yulius dan rombongannya bukan sekadar kunjungan tamu, tetapi sebagai bagian dari komitmen nyata dalam mendukung setiap langkah pemulihan dan pembangunan di daerah mereka.

Selain itu, bantuan yang diberikan seperti pembangunan mushola, bantuan pendidikan, dan bantuan sosial kepada ibu-ibu korban bencana, memberikan dampak yang positif dan langsung dirasakan oleh masyarakat.

Ini semua menunjukkan bahwa kehadiran Mahkamah Agung Peduli Bencana tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga membawa semangat kebersamaan dan harapan baru bagi masyarakat yang sedang menghadapi tantangan besar.

Lainnya Dari Telegraf