Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Nelayan Tolak Impor 3,07 Juta Ton Garam
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Ekonomika

Nelayan Tolak Impor 3,07 Juta Ton Garam

Atti K. Rabu, 24 Maret 2021 | 19:19 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf – Setelah melalukan koordinasi dan survei kepada beberap petani garam seperti Indramayu, Cirebon Jawa Barat, Jawa Timur dan dari Nusa Tenggara Timur, yang menyatakan keresahan mereka terkait produksi garam mereka yang tidak terserap pasar, bahkan harga dipetani mencapai 100-300 rupiah per kilogramnya. Melihat kondisi tersebut Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) menyatakan menola keras rencana pemerintah mengimpor garam sebesar 3,07 ton.

“Harga garam dilevel petani hari ini antara 100-300 rupiah per kilo gramnya bahkan di Indramayu disana garam tidak sampai di panen karena mereka di belinya hanya 100 bahkan dibawah 100 rupiah per kilogramnya ini sangat mengenaskan.  Ini adalah efek dari pemerintah impor garam karena sebetulnya garam kita melimpah, seperti di Nusatengara stok melimpah dan tidak terserap oleh pasar,” ungkap, Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Witjaksono, dalam konfrensi pers melalui daring, Rabu (24/3)

Ia mengungkapkan SNNU menyatakan penolakan keras akan rencana pemerintah mengimpor 3,07 juta ton garam, mendesak pemerintah untuk berpihak pada petani garam dan masarakat kecil, melakukan pendampingan, intensifikasi produksi, pembukaan lahan garam mencapai baru hingga 100rb hektar, alih kelola teknologi dan mekanisasi serta meodernisasi pertanian garam dan
memberantas mafia garam serta pencari rente impor garam. Jika pernyataannya tidak di gubris akan melakukan aksi.

“Kita masih menunggu audiensi dari pemerintah dan menunggu respon dari kebijakan pemerintah atas pernyataan kita kali ini tapi kalau memang tidak digubris juga oleh pemerintah yah kita pasti kita akan lakukan aksi berikutnya. Mungkin bisa kelas action ke pengadilan atau mungkin juga hal lain dan mungkin juga kita akan berbicara dengan petani kita agar berhenti berproduksi semuanya seluruh nasional kita akan mogok produksi seluruh nasional,” urainya.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Prabowo Panggil Bahlil dan Purbaya ke Istana

Lanjutnyas sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), bahwa pada tahun 2021 produksi garam nasional adalah 3 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional berkisar pada angka 4 juta ton, jika kita impor 3 juta ton lalu petani mau makan apa? Anak-anak mereka mau sekolah pakai apa? Jika dibiarkan terus seperti ini maka petani adalah pihak yang dirugikan,sehingga para petani berpotensi alih profesi dan lahan garam berpotensi alih fungsi. Lebih lanjut maka negara kita akan benar-benar bergantung pada impor, tidak berdaulat pada sektor pangan.

Witjaksono menambahkan perhitungan data internal kami setelah melibatkan 28 pengurus wilayah dan 355 cabang diseluruh Indonesia, maka seharusnya pada periode tahun ini impor kita hanya sekitar 1 juta ton, tidak lebih dari itu. Karena sebetulnya stok di petani cukup banyak.


Photo Credit: Petani Garam sedang memanen garam. Doc/Ist

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

PSI Buka Suara Terkait Peresmian Bandara di Morowali Oleh Jokowi
Waktu Baca 2 Menit
Jelang Nataru, Prabowo Panggil Bahlil dan Purbaya ke Istana
Waktu Baca 5 Menit
Queen Máxima Apresiasi Inovasi BTN: Kurangi Cicilan KPR dengan Menukarkan Sampah Rumah Tangga
Waktu Baca 4 Menit
Seorang wanita membonceng sepeda motor, bagian dari layanan ride-hailing Go-Jek, di jalan yang sibuk di Jakarta Pusat, Indonesia 18 Desember 2015. Presiden Indonesia secara terbuka menegur salah satu menteri kabinetnya pada hari Jumat karena tindakan keras terhadap layanan ride-hailing seperti Uber dan Go-Jek, yang memicu kemarahan di media sosial di negara di mana pilihan transportasi umum terbatas. REUTERS/Garry Lotulung
Sistem Bagi Hasil Transportasi Online Dinilai Belum Adil dan Transparan
Waktu Baca 3 Menit
Dipecat Oleh PBNU, Gus Yahya: Pemberhentian Hanya Bisa Melalui Muktamar
Waktu Baca 4 Menit

Makna Thanksgiving Bagi Warga Indonesia di New York

Waktu Baca 7 Menit

Negosiasi Utang Whoosh, CEO Danantara Bakal Ajak Purbaya ke China

Waktu Baca 3 Menit

Aktivitas Semeru Masih Fluktuatif, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Waktu Baca 3 Menit

Hari Guru Nasional, Keteguhan Untuk Mendidik Generasi Unggul Bangsa

Waktu Baca 3 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Ekonomika

Jadi Utusan PBB, Ratu Belanda Akan Temui Prabowo Bahas Kerjasama Finansial

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Pemerintah Buka Pengaduan Publik Untuk Perbaikan Data Penerima Bansos

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Jelang Libur Nataru, KAI Berikan 1,5 Juta Diskon Gede-Gedean

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Di G20 Johannesburg, Gibran Pamerkan Aplikasi QRIS ke Jepang dan Korea

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Prabowo Bahas Soal Kepemilikan Lahan dan Penguasaan Tambang

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Indonesia Tekankan Soal Inklusi Global di KTT G20 Afrika Selatan

Waktu Baca 6 Menit
Photo Credit: Seorang karyawan melewati layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. ANTARA/Galih Pradipta
Ekonomika

Berikan Kepastian Pasar Modal, Pemerintah Godok Aturan Demutualisasi BEI

Waktu Baca 5 Menit
Ekonomika

Kunjungi Markas Alumni GMNI, Anies Baswedan Bicara Soal Keadilan Ekonomi

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?