Subsidi Kedelai Senilai Rp1.000 Diperpanjang Hingga Akhir Tahun

Oleh : Hanna Iffah
Perajin membersihkan kedelai di salah satu rumah industri di Jakarta, Kamis (6/10). Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopindo) Aip Syarifuddin mengatakan kenaikan harga kedelai impor satu bulan terakhir rata-rata berada di kisaran Rp6.900 - Rp7.000 per kilogram di tingkat koperasi yang sebelumnya Rp6.300 - Rp6.500 sedangkan harga di pasaran lebih tinggi yakni Rp10.597 per kilogramnya. ANTARA/M Agung Rajasa/

Telegraf – Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program subsidi kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram hingga akhir Desember 2022 mendatang, khusus bagi perajin tempe dan tahu.

“Program bantuan selisih harga pembelian bahan baku kedelai untuk perajin tahu tempe dengan besaran Rp1.000 per kilogram ini nanti akan diperpanjang hingga akhir Desember ini,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, di Bandarlampung, Jumat, (30/09/2022).

Zulkifli mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat perajin yang saat ini mengalami kenaikan hingga Rp13.000 per kilogram.

“Tadi juga sudah mendengar masukan dari perajin tahu tempe, dan akan diperjuangkan pula untuk pemberian subsidi kedelai itu tidak diangsur satu hingga dua bulan tetapi langsung per tahun,” terangnya.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut diharapkan dapat menjaga keberlangsungan produksi tahu tempe dengan harga yang terjangkau dengan mendapatkan kedelai dengan harga terjangkau.

“Kalau perajin dapat harga yang wajar maka produksi berjalan lancar dan harga produknya pun terjangkau bagi masyarakat,” bebernya.

Tanggapan lain atas adanya rencana tersebut dikatakan oleh Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin.

“Agar dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan perbaikan dalam meningkatkan efektivitas program bantuan selisih harga pembelian kedelai sehingga dapat mencapai target yang tepat sasaran,” kata Aip Syarifuddin.

Menurut Aip, bantuan pemerintah tersebut sangat membantu perajin tahu tempe. Serta berharap realisasi bantuan dapat segera dipercepat.

Baca Juga :   Deregulasi Impor dan Usaha: Dorong Efisiensi dan Daya Saing Industri

“Harapannya ini bisa dipercepat, jadi produksi tidak terganggu dan konsumsi tahu tempe terjaga,” tandasnya.

Lainnya Dari Telegraf