Cegah Kasus Kematian Babi Lebih Banyak Kementan Perkuat Kapasitas Respons Petugas

Oleh : Atti K.

Telegraf – Kasus kematian babi yang terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar) yang di sebabkan adanya virus African Swine Fever (ASF), Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementrian Pertanian tutunkan tim dalam pengendalian ke daerah daearah yang melaporkan adanya kematian.

Selain menerjunkan tim dan merespon cepat ke daerah daerah yang terjangkit virus ASF pada ternak babi, Ditjen PKH juga memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan hewan dan juga penyuluh pertanian lapangan untuk membantu pengendalian.

“Saat ini ada tujuh kabupaten/kota yang teridentifikasi ada kasus yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Mempawah, Landak, Kubu Raya, dan Kota Singkawang,” tutur Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah di Jakarta, Senin, (20/12).

Ia menegaskan bahwa langkah yang telah diambil Kementan diharapkan dapat menekan potensi penyebaran lebih lanjut virus penyebab ASF. Melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), peternak diminta agar tidak menjual dan melalulintaskan babi milik mereka yang sakit sehingga tidak menyebarkan penyakit ke wilayah lain.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin saat diminta konfirmasi terkait kejadian kasus ASF di Kalbar menyebutkan bahwa Kementan juga telah melakukan penguatan kapasitas petugas dalam penanganan kasus dengan menggandeng mitra kerja FAO ECTAD Indonesia.

“Kita lakukan pelatihan bagi 30 orang dokter hewan perwakilan semua provinsi di Kalimantan yang akan menjadi Master Trainer,” jelasnya.

Master trainer yang telah dilatih tersebut, menurut Nuryani akan memegang peran penting dalam menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kasus ASF di wilayah masing-masing.

Photo Credit : Virus African Swine Fever (ASF) yang mengakibatkan banyaknya babi mati/Doc/ Pixabay

Lainnya Dari Telegraf