Telegraf– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memperkuat perannya sebagai mitra pemerintah dalam mendorong inklusi perumahan dan keuangan nasional dengan menggandeng Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI). Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Program Kepemilikan Hunian “Graha Hakim”, yang bertujuan menyediakan fasilitas pembiayaan perumahan bagi para hakim di bawah naungan Mahkamah Agung (MA) RI.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis BTN memperluas penetrasi kredit konsumer di lingkungan aparatur negara, khususnya di kalangan hakim. Program “Graha Hakim” menawarkan kemudahan kepemilikan rumah dengan fasilitas menarik, seperti suku bunga kompetitif, potongan biaya akad, dan proses pengajuan KPR yang cepat dan mudah.
“Lebih dari 90 persen pembelian rumah di Indonesia dilakukan melalui skema KPR. Kami ingin mempermudah para hakim memiliki hunian yang layak dengan pembiayaan terjangkau,” ujar Nixon di Jakarta, Selasa (11/11).
IKAHI menjadi wadah besar bagi ribuan hakim di seluruh Indonesia. Tahun ini, 1.451 hakim baru dikukuhkan oleh Mahkamah Agung, menambah jumlah total hakim aktif menjadi 8.711 orang. Menurut Nixon, akses terhadap perumahan yang layak bukan hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan moral.
“Dengan kondisi finansial yang stabil, para hakim bisa lebih fokus menjalankan tugas yudisial secara profesional dan objektif. Ini mendukung tegaknya keadilan dan meningkatkan kredibilitas lembaga peradilan,” ujarnya.
BTN juga memberikan diskon biaya provisi dan administrasi hingga 50 persen bagi anggota IKAHI serta pilihan suku bunga ringan mulai dari 1,65 persen fixed satu tahun, dan paket bunga 2,65 persen fixed tiga tahun atau 2,95 persen fixed lima tahun.
Hingga kuartal III 2025, penyaluran kredit BTN ke sektor perumahan tumbuh 6,4 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp322,53 triliun. Sementara KPR non-subsidi baik konvensional maupun syariah naik 7,3 persen YoY menjadi Rp111,33 triliun, didorong kerja sama dengan pengembang nasional dan promo bunga KPR.
BTN juga mencatat peningkatan Kredit Agunan Rumah (KAR) sebesar 6,8 persen YoY menjadi Rp8,95 triliun. “Kami berkomitmen memperluas akses perumahan untuk seluruh kalangan, termasuk aparatur negara, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian,” tutur Nixon.
Transformasi Digital Percepat Layanan Pembiayaan
Percepatan layanan BTN turut didorong transformasi digital melalui aplikasi Bale by BTN. Aplikasi ini memungkinkan pengajuan KPR secara daring dengan proses cepat, fitur simulasi pembiayaan, hingga koneksi ribuan listing properti.
Hingga akhir September 2025, pengguna Bale by BTN mencapai 3,2 juta atau tumbuh 66,8 persen dibanding tahun lalu. Nilai transaksi naik 19,6 persen YoY menjadi Rp71,9 triliun.
“Melalui Bale by BTN, kami terus membangun ekosistem perumahan terintegrasi yang efisien dan transparan,” kata Nixon.
IKAHI: Banyak Hakim Muda Butuh Rumah
Ketua Umum IKAHI Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum. menyampaikan, mayoritas hakim tingkat pertama merupakan keluarga muda yang belum memiliki rumah, termasuk ribuan hakim baru yang baru dilantik.
“Sebagian besar hakim muda belum memiliki hunian. Artinya, potensi pasarnya sangat besar,” ujar Yasardin.
Ia menambahkan, dalam Munas IKAHI 2022, organisasi memang mengamanatkan pengurus untuk memperjuangkan kesejahteraan hakim — bukan hanya dari aspek penghasilan, tetapi juga pemenuhan kebutuhan dasar seperti perumahan.
“Kami sangat mengapresiasi fasilitas dari BTN. Harapannya, program Graha Hakim dapat berlanjut dan diperluas di masa mendatang,” pungkasnya.