Telegraf – Hadiri konsolidasi relawan pendukung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan wakil presiden (cawapres) Mahfud MD di Ciamis, Pembina Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) Ammarjah Purba memberikan beberapa masukan dan pandangannya terkait kinerja peningkatan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud di Jawa Barat.
Ammarsjah yang juga merupakan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dalam sambutannya mengatakan terkait fokus kerja relawan untuk kembali menaikkan elektabilitas Ganjar-Mahfud di wilayah Ciamis, yang sebelumnya ditargertkan di angka 61 persen agar bisa dinaikkan menjadi 70 persen, guna menopang suara di Tasikmalaya dengan bersinergi antara relawan dan partai.
“Tidak ada tempat yang tidak bisa untuk kita kunjungi, oleh karena itu kawan-kawan relawan ini harus terus menerus membangun relasi sampai ke akar rumput,” kata Ammar di Ciamis, Jawa Barat, Kamis (07/12/2023).
Ammar juga mengajak para relawan untuk berkolaborasi dengan simpul partai untuk membentuk koordinator-koordinator dengan dimulai dari tingkat kecamatan hingga sampai ke tingkat desa.
“Saya sendiri dari TPN dan beberapa kawan-kawan dari organ relawan, kita bisa duduk bareng, jadi kita bekerja saja, nah kolaborasi itu kita mulai dengan konsolidasi-konsolidasi seperti ini, disini juga ada kawan-kawan dari TKRPP,” ungkapnya.
Ammar sendiri mengatakan tidak ada pembatasan-pembatasan pada relawan, menurutnya relawan merupakan organisasi mandiri yang berdiri sendiri dengan pengoptimalannya bisa dengan membentuk kumpulan-kumpulan yang terorganisir.
“Pokja-pokjanya, kelompok kerja-kelompok kerjanya, kelompok kerja ini dibuat oleh organ-organ yang bergabung didalam rumah bersama pelayan rakyat yang ada di Jakarta, saya kasih contoh Jakarta, daerah tidak mesti harus seperti ini, itu tergantung pada kebutuhan daerah masing-masing, jadi tidak ada satupun format baku didalam pengorganisasian rumah bersama,” imbuhnya.
Dengan semua hal itu, Ammar yakin Ganjar-Mahfud akan menang di Jawa Barat dengan perolehan suara sebesar 51 persen, adapun strategi yang dilakukan ialah dengan mendekati masyarakat secara langsung.
“Bagaimanapun pemilih terakhir adalah masyarakat, kita tahu bahwa kita ini serba kekurangan, serba terbatas, tetapi semangat rakyat tidak akan bisa dilawan, jadi kita berjuang dengan hati melawan politik sembako, kita melawan politik kekuasaan, kita melawan tirani kekuasaan itu dengan mendekati masyarakat dari hati,” bebernya.
Ammar dalam pernyataannya juga menyebut bahwa masyarakat sekarang sudah cerdas dalam menentukan pilihan politiknya dan tidak bisa hanya di iming-imingi dengan bantuan-bantuan yang sifatnya sesaat, karena taruhannya adalah nasib bangsa lima tahun bahkan bisa sampai dua puluh tahun kedepan.
“Berhati-hati dalam memilih, jangan mudah terpengaruh dengan berita-berita hoax, jangan mudah terpengaruh dengan hasutan, jangan terpengaruh dengan politik SARA, saya menghimbau kepada kawan-kawan disini jangan ikut mengambil bagian dalam upaya proses adu domba, karena bangsa ini harus besar, diluar kontestasi politik kita harus bersatu untuk memperkuat bangsa dan negara, luar biasa potensi di Priangan Timur, luar biasa potensi di Caimis ini, kalau kita tidak mampu mengangkat itu salah kita, untuk bisa melakukan semua itu kita harus memilih pemimpin yang tepat, pemimpin yang peduli dengan masyarakat, dan saya yakin bahwa yang tahu persis kebutuhan masyarakat adalah Ganjar-Mahfud,” tandasnya.
Ammar juga kembali mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi mengawasi pemilu agar tidak terjadi kecurangan dengan penyalahgunaan kekuasaan maupun kewenangan dari aparat, baik intimidasi dan lainnya agar di dokumentasikan dan dilaporkan.