Telegraf – Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa kepergian anggota Dewan Pertimbangan Presiden Yahya Cholil Staquf ke Israel merupakan urusan pribadi tidak ada kaitannya dengan urusan negara atau organisasi manapun.
“Itu adalah urusan pribadi. Beliau menyampaikan urusan pribadi karena beliau diundang sebagai pembicara di Israel,” kata Jokowi pada saat konferensi pers di Istana Bogor, Selasa (12/06/18).
Jokowi juga mengungkapkan bahwa kepergian Yahya Staguf ke Israel tersebut tetap memberikan dukungan penuh kepada kemerdekaan Palestina.
“Saya juga belum mendapatkan laporan, beliau belum pulang. Intinya (di Israel) juga berikan dukungan pada Palestina,” katanya.
Yahya Staquf diundang sebagai pembicara di Israel oleh Israel Council on Foreign Relations (ICFR) dan menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel. sebuah forum independen yang mempelajari dan membahas kebijakan luar negeri, terutama yang berkaitan dengan Israel dan bangsa Yahudi. ICFR beroperasi dengan bantuan WJC (Kongres Yahudi Dunia).
[videopress yrLJxvIs w=”1280″ permalink=”false” autoplay=”true”]
Dalam salinan surat undangan, Yahya diminta menyampaikan kuliah umum berjudul “Shifting Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation”.
Acara ini akan digelar pada hari Rabu (13/08/18) pada pukul 6.00 waktu setempat di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem.
Berbagai pihak, termasuk Palestina menyatakan kecewa dan telah mengirimkan semacam surat protes kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Photo Credit : Chatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf yang juga adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), menjadi pembicara di sebuah diskusi yang diprakarsai oleh America Jewish Commitee. AJC Global Voice