Telegraf, Panmunjom – Ada yang menarik saat dua pemimpin Korea bertemu, Jumat (27/04/18) pagi. Dalam video yang dirilis China Global Television Network (CGTN) via Twitter, terlihat Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengajak koleganya Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in untuk menjejakkan kakinya di wilayah Korea Utara.
Ajakan Kim dilakukan setelah dirinya disambut jabat tangan hangat oleh Moon saat keduanya bertemu untuk pertama kalinya di perbatasan zona demiliterisasi di wilayah Panmunjom, Korea Selatan. Setelah tiba di zona demiliterisasi, Kim tampak bergegas menemui koleganya. Kim berhenti di wilayah Korea Utara, sedangkan Moon berada di wilayah Korea Selatan. Keduanya hanya terpisah jarak sekitar 50 sentimeter dengan batas setinggi kurang dari 10 sentimeter.
Mereka pun langsung berjabat tangan dan berbincang, tetapi tetap berpijak di wilayah masing-masing. Moon kemudian mengajak Kim menjejakkan kakinya di wilayah Korea Selatan. Keduanya berkenan difoto dari dua arah, yakni menghadap wilayah Korea Utara, lalu menghadap wilayah Korea Selatan. Setelah itu, Moon mengajak Kim melanjutkan perjalanan menuju wilayah Korea Selatan.

Pada momentum itulah, Kim mengajak Moon berbalik untuk menjejakkan kakinya di wilayah Korea Utara. Ajakan itu disambut Moon dan keduanya berjalan bersama dengan bergandengan tangan menuju wilayah Korea Utara di perbatasan kedua negara.
Setelah menjejakkan kaki di Korea Utara, keduanya kembali berjabat tangan, lalu kembali melangkah ke wilayah Korea Selatan untuk melanjutkan pertemuan.
Pertemuan dua pemimpin Korea sebenarnya bukan baru berlangsung kali ini saja. Sebelumnya telah terjadi dua kali pertemuan antara pemimpin kedua negara.
Pertemuan pertama dua pemimpin Korea terjadi pada 13-15 Juni 2000 di Pyongyang, Korea Utara. Saat itu, Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung menemui Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il. Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama dua pemimpin Korea setelah Perang Korea pada 1950 sampai 1953.
Pertemuan kedua juga berlangsung di Pyongyang pada 2-4 Oktober 2007. Ketika itu, Presiden Roh Moo-hyun menemui Kim Jong-il.
Rekonsiliasi Hubungan Setelah Perang Korea Berakhir
Perang Korea yang berlangsung sejak 1950 telah usai. Dalam Deklarasi Perdamaian, Kesejahteraan dan Persatuan Panmunjom, Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk menciptakan perdamaian dan melakukan denuklirisasi.
Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan semenanjung Korea akan kembali bersatu menjadi satu negara. sementara Presiden Korsel, Moon Jae-in, mengatakan, “Perang di Semenanjung Korea sudah selesai”.
Perjanjian damai ini merupakan kabar gembira, meskipun detail menuju perdamaian belum jelas. Apa yang Korut harapkan jika mereka mereka melucuti program nuklir? Perjanjian damai juga harus melibatkan Tiongkok dan AS yang ikut ambil andil dalam perang Korea.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan lewat Twitter, “Hal-hal baik sedang terjadi, tetapi hanya waktu yang bisa menjawab”. Dia juga men-tweet, “Perang Korea Akan Berakhir”.
Kedua pemimpin Korea juga melakukan penanaman pohon sebagai simbol perdamaian. Presiden Moon juga sempat melewati perbatasan ke wilayah Korea Utara. Menurut keterangan pihak Korsel, apa yang dilakukan Moon tidak ada dalam protokol.

Kedua pemimpin juga berbincang-bincang santai. Presiden Moon mengatakan ingin mengunjungi Korea Utara tetapi Kim Jong-un, merendah dengan mengatakan bahwa kondisi jalan di negaranya tidak sebagus di Korsel. Kim juga mengatakan bahwa atlet Korut terkesima dengan infrastruktur Korsel saat mengikuti Olimpiade Musim Dingin Februari lalu. Yoon Young-chan, juru bicara Moon, mengatakan bahwa sangat langka, seorang pemimpin Korut mengakui kekurangan negaranya.
Kim juga meminta maaf karena telah mengganggu waktu tidur Moon dengan tes nuklir, sehingga Moon harus rapat dengan Dewan Keamanan Nasional.
“Saya dengar tidur Anda sering terganggu karena kami. Bangun pagi pasti sudah menjadi kebiasaan Anda. Saya berjanji, pagi Anda tidak akan lagi terganggu,” kata Kim.
Moon menjawab, “Sekarang saya bisa tidur dengan tenang”.
Pascapertemuan ini, Kim dijadwalkan akan bertemu Trump sekitar bulan Mei-Juni. Trump, yang beberapa bulan lalu hampir menyatakan perang dengan Korut, kini bisa dicalonkan sebagai penerima Nobel Perdamaian. (Red)
Photo Credit : Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in bertemu dan keduanya menjejakkan kakinya melangkah bersama Korea Utara. | AP Photo