GMNI Didorong Moderasi Perjuangan Sesuai Perkembangan Jaman

Oleh : Yuan Adriles
Photo Credit : Ferry Andika Saragih, Ketua DPC GMNI Jakarta Timur dan delegasi dari cabang DPC GMNI Jakarta. TELEGRAF/Ria

Telegraf – Kongres ke XX Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) yang kini sedang berlangsung di Manado, (18/11/2017) dengan tema “Meneguhkan Masa Depan Indonesia Berdasarkan Pancasila di Era Asia Pasifik”, menjadi momentum untuk melakukan konsolidasi dan menyatukan pandangan serta mensinergikan berbagai gagasan dan ide-ide pergerakan organisasi bagi para kader-kader GMNI, khususnya bagi mereka yang datang sebagai delegasi yang diutus dari DPC dan Korda diberbagai penjuru nusantara yang ikut hadir.

“Melihat peluang tersebut, DPC dari Jakarta hadir untuk ikut memberikan kontribusi pemikiran yang menunjang perkembangan dunia pergerakan GMNI, dengan kerja yang lebih fleksibel dan mengedepankan kolaborasi. Dengan menyediakan berbagai macam ruang seperti event space dan kaderisasi yang menarik, pembaruan metode gerakan serta penyegaran aktifitas perjuangan harus juga disesuaikan dengan perkembangan zaman secara aceptable dengan dunia milenial sekarang ini, tentunya dengan menggunakan hal yang positif dari adanya modernisasi dan digitalisasi global yang sedang berlangsung. Di sini, kader GMNI juga harus menciptakan lingkungan yang menyokong kerjasama antar DPC maupun Korda yang menghasilkan keunikan konsolidasi gerakan dan nilai-nilai baru perjuangan.” kata Sekertaris DPC GMNI Jakarta Timur Wiwid W. Widjojo, (18/11/2017).

Dilanjutkan juga oleh Ferry Saragih, Ketua DPC GMNI Jakarta Timur, yang kini telah menghadiri jalannya kongres, ia mengatakan bahwa hal tersebut guna menjawab pergerakan dan karya dari kader GMNI yang dimana pada sekarang ini tantangan perjuangannya pun mulai berbeda. Karya-karya yang diciptakan oleh generasi muda saat ini menyebabkan banyaknya perubahan pada pola hidup dan bekerja. Karya tersebut mulai bermunculan untuk berlomba-lomba memberikan solusi terhadap masalah yang timbul di kalangan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan itu diharapkan bisa untuk menjadi rule model pembaruan dari metode perjuangan organisasi.

“Digitalisasi telah merubah kehidupan, baik di bidang politik, hukum, ekonomi maupun sosial masyarakat, sebagai kader GMNI kita harus ikut hadir untuk menyambut dan menciptakan solusi dari kreasi pengunaan teknologi sebagai bentuk metode perjuangan baru, kita bersama-bersama gotong-royong dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. Dengan intensi untuk membantu masyarakat luas. Salah satunya dengan cara membuat badan otonom dan lembaga-lembaga kajian dan pengabdian kepada masyarakat, agar tujuan perjuangan GMNI semakin nyata konkrit dan mudah di deliverykan ke masyarakat,” jelas Wiwid.

Kondisi Indonesia sekarang ini sedang banyak  mendapatkan tantangan yang harus dihadapi, seperti semakin merebahnya politik praktis, pemaksaan ideologi asing, dan barbagai rongrongan terhadap Pancasila, oleh sebab itu, kader GMNI saat ini, sebagai agen perubahan (agent of change), harus segera adaptif dengan segala dinamika apa yang telah terjadi pada saat ini.

“Melakukan kaderisasi secara masif dengan tujuan mendapatkan kader yang kombatan dan militan dengan dasar pengetahuan dan keilmuan yang luas dan cakap dengan setiap perkembangan isu dan zaman serta dengan aksi melakukan gerakan politik dan sosial yang dipadukan dengan penggunaan teknologi informasi yang maksimal untuk membangun opini dan menciptakan gagasan-gagasan baru dalam mengaplikasikan perjuangan.” lanjutnya.

“Capaian positif kader-kader GMNI selama ini adalah dampak keinginan arah efort perjuangan dari GMNI, kita sebagai kader milenial ingin menjadikan Indonesia sebagai digital energy of Asia dan pemimpin dalam embracing technology, serta agar bisa menerapkan kemandirian ekonomi bangsa dan berkompetisi didalam persaingan digitalisasi global dan globalisasi industri dan paham terhadap cyber war, cyber crime dan cyber security serta invasi perang asimetris yang kini sedang berlangsung seiring berkembangnya dunia digital dan tanggap terhadap proxy yang ingin menyerang Pancasila sebagai ideologi negara kita,” paparnya.

Menurutnya, jika semua kader GMNI tanggap dengan perkembangan teknologi seperti pada Zaman Now kemudahan ini akan membuat lebih mudah arah dan metode perjuangan, perkembangan teknologi di Indonesia akan lebih baik lagi. Artinya, jika kader GMNI lebih aware lagi terhadap teknologi, karena iklim industri digital Indonesia kedepan akan lebih baik lagi, dan para kader GMNI harus bisa menguasai itu semua.


Photo Credit : Ferry Andika Saragih, Ketua DPC GMNI Jakarta Timur dan delegasi dari cabang DPC GMNI Jakarta. TELEGRAF/Ria

Lainnya Dari Telegraf