Telegraf – Gabungan Mahasiswa Yogyakarta yang menamakan dirinya dengan “Aliansi Pemilih Gen Z Yogyakarta” membagikan selebaran di Jalan Affandi (Gejayan), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (15/01/2024).
Aksi yang berlangsung sejak pukul 15.00 WIB itu diikuti oleh para mahasiswa gabungan dari beberapa universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selebaran yang berisikan ajakan kepada masyarakat untuk menolak politik dinasti dan menolak paslon yang punya sejarah melanggar HAM mereka bagikan kepada setiap warga yang mereka jumpai.
Dalam ajakannya, dengan tegas Aliansi Pemilih Gen Z Yogyakarta menolak terhadap adanya praktik politik dinasti karena dianggap melanggar hukum dan menyelewengkan konstitusi.
“Kami sebagai generasi Z menolak dan mengajak masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Yogyakarta untuk tidak memilih orang yang terlibat dalam politik dinasti dan punya sejarah melanggar HAM di masa lalu,” kata Amal, perwakilan salah satu mahasiswa.
Amal menjelaskan, selebaran ini mereka bagikan agar masyarakat mendapat informasi yang benar terkait bahaya politik dinasti. Selain itu, masyarakat juga tercerahkan dalam memilih pemimpin pada Pilpres 2024.
Aksi ini juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa gen Z sebagai pemilih mayoritas di Pemilu 2024 masih sangat kritis dalam memilih pemimpin dan tidak bisa dibohongi hanya dengan gimmick “Joget Gemoy”.
Mahasiswa juga meminta kepada Presiden Jokowi, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI- Polri untuk menunjukan netralitasnya menjelang pemilu.
“Jangan sampai kita menemukan kecurangan dan ada keberpihakan aparat penggunaan insfastruktur negara untuk memenangkan salah satu paslon.” ungkap Amal.
Aksi pembagian selebaran ini termasuk dari salah satu rangkaian penolakan adanya politik dinasti di Indonesia, yang sebelumnya pernah dilakukan pada aksi penolakan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) meloloskan batas minimum cawapres.