Telegraf, Jakarta – Dalam rangka mensuport pemerintah menguatkan pendidikan karakter Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) lakukan banyak kegiatan.
Kegiatan kegiatan untuk anak anak, yang bertujuan menarik anak anak untuk berimajinasi mengasah kreatifisat menunjukan ide iede dalam sebuah karya seni yang unik dan menarik yang bernuansa sains.
“Doodle Art Science Contest” adalah teknik membuat gambar dengan mencoret-coret kertas, menggabungkan aneka pola gambar yang terlihat abstrak sehingga menghasilkan satu kesatuan gambar.
“Kita akan semua akan melakukan banyak kegatan menarik sehingga orang mau mengajak anak anaknya ke PP-IPTEK, intinya mereka mau kesini kita melakukan beberapa kegiatan yang akirnya mereka mau datang akhirnya asumsi mereka ternyata PP- IPTEK bukan saja roketrt dan doodle art lebih banyak kegiatan,” ungkapnya Direktur PP-IPTEK, M. Syachrial Annas di sela sela kegiatan lomba, di kantornya Taman Mini Jakarta.
Syachrial menjelaskan PP-IPTEK berinisiatif mengadakan “Doodle Art Science Contest” untuk memberi kesempatan kepada generasi muda khususnya anak-anak dalam berimajinasi, mengasah kreativitas, dan menunjukkan ide-idenya dalam sebuah karya seni yang unik, menarik, dinamis, dan bernuansa sains. Kompetisi ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas generasi muda untuk mencintai sains dengan cara yang berbeda, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi demi kelangsungan hidup yang sehat.

Syachrial menceritakan Doodle Art salah satu kegiatan yang sedang lumayan ramai dilakukan, untuk itu PP-IPTEK menginisiasi, baru pertama kali dan sudah lumayan banyak pengikutnya, sekitar 188 peserta dari 65 sekolah dasar dari Jabodetabek, kegiatan ini juga akan menjadi kegiatan tahunan di PP-IPTEK.
Kedepan Syachrial mengatakan kegiatan ini akan menjadi kegiatan Internasional dimana center center daerah akan juga ikut melakukan program ini dan juara juara dari daerah akan kita lombakan di Jakarta jaringan internasional. (Red)
Credit Photo : Direktur Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) M. Syachrial Annas/Telegraf