Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Suu Kyi Diancam Tiga Tahun Penjara, Hanya Karena Impor Barang Ini
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Internasional

Suu Kyi Diancam Tiga Tahun Penjara, Hanya Karena Impor Barang Ini

Indra Christianto Kamis, 4 Februari 2021 | 10:33 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Photo Credit: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berfoto di Naypyitaw, Myanmar, pada 27 Januari 2021. REUTERS
Photo Credit: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berfoto di Naypyitaw, Myanmar, pada 27 Januari 2021. REUTERS
Bagikan

Telegraf – Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi resmi ditahan selama setengah bulan atau 15 hari oleh polisi Myanmar.

Polisi Myanmar menuntut Aung San Suu Kyi atas kepemilikan walkie-talkie yang diimpor secara ilegal. Kasus ini dapat mengakibatkan hukuman penjara selama dua tahun. Sebuah dokumen dari kantor polisi di ibu kota Myanmar, Naypyitaw, mengatakan petugas militer yang menggeledah kediaman Suu Kyi telah menemukan radio genggam yang diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin oleh pengawalnya.

Sementara itu, presiden yang digulingkan, Win Myint, akan didakwa karena diduga melanggar undang-undang Covid-19 dengan bertemu orang-orang di jalur kampanye serta tuduhan melanggar undang-undang penanggulangan bencana alam.

Tindakan tersebut pun kemudian memicu kemarahan masyarakat yang sudah membara terhadap militer. Dalam salah satu tindakan pembangkangan terorganisasi pertama terhadap tentara sejak kudeta, Senin (01/02/2021), petugas kesehatan di 70 rumah sakit dan departemen medis di Naypyidaw, Yangon, serta kota-kota Myanmar lainnya mengatakan mereka tidak akan bekerja di bawah rezim militer.

Pada Rabu (03/02/2021) malam, dentang panci dan wajan menggema di seluruh kota utama Yangon, saat orang-orang turun ke balkon mereka untuk melakukan protes simbolis terhadap militer. Di media sosial, banyak yang mengadopsi foto profil merah untuk menandakan kesetiaan mereka kepada Suu Kyi, yang menghabiskan hampir 15 tahun dalam tahanan saat dia berkampanye melawan kekuasaan militer sebelum dibebaskan pada 2010.

Baca Juga :  Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Di Myanmar, dia secara luas dihormati sebagai pahlawan demokrasi, meskipun ada kecaman internasional atas perlakuannya terhadap Rohingya. NLD telah menyerukan pembebasan Suu Kyi dan mendesak militer untuk mengakui hasil pemilihan November, yang dimenangkan mereka dengan telak.

Fakta miris tersebut terungkap dua hari setelah Suu Kyi ditempatkan di bawah tahanan rumah. Terkesan hukum dimanfaatkan untuk penahanan Suu Kyi.

Usai menuduh pemerintah Suu Kyi melakukan kecurangan dan penipuan dalam pemilihan baru-baru ini. Militer Myanmar mengumumkan kudeta pada Senin (01/02/2021), akan mengambil alih kekuasaan selama 1 tahun kedepan serta memberikan dakwaan terhadap Suu Kyi dengan ancaman hukuman maksimal 3 tahun penjara.

Politik Myanmar pun kembali memanas sejak Partai Suu Kyi memenangkan pemilihan dengan suara telak. Sementara partai yang didukung militer memperoleh kekalahan dengan hasil buruk.

Terlihat bahwa militer akan mencari beberapa kasus hukum terhadap para pemimpin NLD dan terutama Aung San Suu Kyi untuk benar-benar melegitimasi apa yang mereka lakukan untuk perebutan kekuasaan.


Photo Credit: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berfoto di Naypyitaw, Myanmar, pada 27 Januari 2021. REUTERS

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit
Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini
Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Sufmi Dasco: Saraswati Tetap Bertugas Sebagai Anggota DPR

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Internasional

Xi Jinping dan Donald Trump Bakal Absen di KTT G-20 Afrika Selatan

Waktu Baca 4 Menit
Internasional

Donald Trump Tanda Tangani RUU Akhiri Shutdown Terlama AS

Waktu Baca 8 Menit
Internasional

Gedung Putih Bantah Rencana AS Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza

Waktu Baca 2 Menit
Internasional

Prancis dan Palestina Bentuk Komite, Perkokoh Negara Palestina

Waktu Baca 3 Menit
Internasional

Siapakah Zohran Mamdani Muslim Pertama Yang Jadi Walikota New York?

Waktu Baca 8 Menit
Internasional

Korea Utara Kecam Sanksi AS Terkait Kejahatan Siber dan Nyatakan Tekanan Itu akan Gagal

Waktu Baca 3 Menit
Foto : Pemandangan ruangan saat sesi pembukaan Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024 - SBI 5 / CBD COP 16 / CP-MOP 11 / NP-MOP 5. (Doc.enb.iisd.org)
Internasional

COP CBD 16: Enam Delegasi Muda Indonesia Siap Bawa Suara Masyarakat Adat dan Lingkungan ke Panggung Global

Waktu Baca 5 Menit
Internasional

Xi Jinping Akan Mengunjungi Rusia Bulan Depan Untuk Menghadiri KTT BRICS

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?