Telegraf – Dalam rangka berikan wadah bagi para musisi-musisi tanah air yang hampir 3 tahun tidak memiliki ruang untuk berkreasi sehingga mengakibatkan penghasilan menurun Gerakan Bhineka Nasional (GBN) gelar Bhinneka Culture Festival yang berlangsung pada tanggak 28 September hingga 1 Oktober 2022.
“Salah satu ekspresi budaya itu adalah seni, musisi musisi yang bukan dari label besar, hampir selama Covid -19 tidak punya ruang untuk berekspresi yang mengakibatkan pemasukan sangatlah drastis bahkan kurang dan sekarang Covid-19 sudah mulai menghilang untuk memulainya kita sediakan wadah untuk mereka mereka memulai berekspresi kembali,” kata Ketua Umum GBN Erros Djarot usai pembukaan Bhinneka Culture Festival di Jakarta, Rabu (29/09/2022).
Erros juga mengungkapkan selain selain festival musik indie terdapat pula, Pameran Lukisan, Lomba Kartun dan ditutup dengan pagelaran wayang semalam suntuk dengan lakon Petruk Gugat yang akan dibawakan oleh Ki Dalang Banyumasan A.Bimo Sotya
Hadir dalam pembukaan Bhinneka Culture Festival, Menteri koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, serta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Mahfud MD mengapresiasi terhadap pagelaran Bhinneka Culture Festival “Saya apresiasi kepada Mas Eros yang telah menggagas kegiatan ini. Semoga pesan yang diangkat dalam kegiatan ini sampai kepada masyarakat luas,” ungkapnya.
Ia juga memberi pesan kepada para musisi di Indonesia mengutip dari syair Khalil Gibran yang dinyanyikan oleh Fairuz yang salah satu syairnya berbunyi, Berikan kepada saya sebuah seruling damai kita baernyanyi, kenapa kita harus bernyanyi, karean di dalam sebuah lagu itu ada kesan pesan jiwa dan irama lagu itu akan tetap ada meskipun yang menyanyikan sudah mati.
“Saya berpesan kepada para musisi karena didalam lagu itu ada pesan kehidupan maka ciptakanlah pesan pesan yg mengambarkan keluhuran budaya kita pesan pesan yang mengambarkan kebanggaan kita kepada tanah air,” ungkap Mahfud.
Sementara itu Bamsoet pangilan akrab Ketua MPR RI mengatakan karena majunya teknologi saat ini bisa sebagai ancaman tergerusnya nilai nilai budaya Indonesia
“Tantangan kita kedepan memang tidak ringan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Ancaman pertama yang akan tergerus adalah nilai nilai budaya kita ke Indonesiaan kita sehingga, penting bagi kita untuk melakukan gerakan gerakan menjaga nilai nilai budaya kita seperti sekatrang ini,” kata Bamsoet.