Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Pengadaan Sukhoi Su-35 Dipuji Pengamat Militer
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Nasional

Pengadaan Sukhoi Su-35 Dipuji Pengamat Militer

Edo W. Sabtu, 12 Agustus 2017 | 17:15 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Rencana pemerintah untuk menambah kekuatan armada udara dengan membeli pesawat Sukhoi SU-35 dipuji pengamat militer. Keberadaan pesawat tempur buatan Rusia itu dinilai akan mampu mengawasi ruang udara Indonesia, yang merupakan negara kepulauan. Ini merupakan renstra TNI Angkatan Udara yang mampu membaca perkembangan geopolitik di kawasan Asia.

Rencana yang diusulkan TNI AU itu menjadikan kekuatan udara nasional diperhitungkan oleh negara luar di kawasan Asia. Dan pesawat Sukhoi bisa menjadi alutsista yang mampu menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.

“Saya setuju dengan pembelian pesawat Sukhoi SU-35. Dengan demikian, TNI Angkatan Udara (AU) akan mampu mengawasi ruang udara dan wilayah yang ada di bawahnya, mulai dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),” ujar pengamat militer Susaningtyas NH Kertopati di Jakarta, Kamis (27/7).

Selain itu, perempuan yang akrab disapa Nuning itu juga setuju jika pemerintah membeli kapal selam Kelas Kilo untuk TNI Angkatan Laut (AL). Keberadaan kapal selam itu akan menambah kekuatan tempur TNI AL.

“Perlu juga TNI AL melakukan pengadaan untuk sistem antikapal selam. Kita juga perlu menghadapi kapal selam lawan. Kapal selam yang kita miliki (Kelas 209) dan kapal selam yang akan kita beli (Kelas Kilo) bisa kita gunakan untuk melawan kapal permukaan lawan dan meluncurkan rudal strategik bawah air,” ujarnya.

Kemarin, di Istana Kepresidenan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pemerintah akan menambah pengadaan pesawat tempur Sukhoi SU-35 menjadi 11 unit. Dikatakan, pembelian pesawat itu telah mencapai tahap finalisasi. “Sudah proses negosiasi. Proses pembelian sudah dua tahun,” kata Ryamzard.

Baca Juga :  Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya

Sementara, Presiden Joko Widodo mengingatkan, pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI harus disesuaikan dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. “Harus disesuaikan dengan kondisi geografis negara kita yang khas, di mana negara kita adalah negara kepulauan yang sebagian besar terdiri atas perairan,” ujar Jokowi.

Pengadaan alutsista, kata Presiden, juga harus menyesuaikan dengan kawasan perbatasan Indonesia dengan negara lain yang sangat panjang. Jokowi juga mengingatkan agar pengadaan alutsista menyesuaikan dengan perkembangan teknologi global.

“Kita juga harus betul-betul menghitung dan mengantisipasi perubahan yang sangat cepat, terutama dalam teknologi persenjataan, yang akan memengaruhi corak peperangan di masa mendatang,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui gagasan dan kajian mendalam untuk mendatangkan pesawat jet tempur generasi terbaru telah dilakukan sejak lama oleh TNI AU. Kajian untuk memiliki satu skadron pesawat tempur terbaru ini sudah digagas sejak KSAU terdahulu Marsekal TNI Agus Supriatna. Marsekal Agus, sosok yang teguh dan konsisten untuk mempertahankan kebijakan harus membeli alutsista baru sehingga bisa digunakan secara maksimal. Marsekal Agus termasuk yang ikut mendorong agar TNI AU memiliki satu skadron tempur yang diperkuat Sukhoi Su-35. Kajian Agus saat itu, Sukhoi lebih mampu bermanuver paling sulit dan kemampuannya sudah setara dengan pesawat siluman generasi keempat. (Tim)


Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit
Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan
Waktu Baca 4 Menit
Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Penanganan Bencana di Aceh-Sumut-Sumbar Difokuskan Pada Titik Prioritas

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Prabowo Minta Penanganan Pengiriman Bantuan Bencana di Sumbar Dipercepat

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Tetapkan Tanggap Darurat, Pemkab Aceh Tengah Minta Percepatan Bantuan

Waktu Baca 5 Menit
Nasional

PBNU Diminta Mempercepat Muktamar Untuk Selesaikan Konflik

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Dipecat Oleh PBNU, Gus Yahya: Pemberhentian Hanya Bisa Melalui Muktamar

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Aktivitas Semeru Masih Fluktuatif, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Waktu Baca 3 Menit
Nasional

Tinggal Bersama Staf, Hofni Y. Mandripon Diberhentikan dari Jabatan Ketua Bawaslu Kepulauan Yapen

Waktu Baca 3 Menit
Nasional

Dituduh Pro Israel, Gus Yahya Enggan Mundur Dari Ketum PBNU

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?