Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Membangun Indonesia, Menggali Makna Kepemimpinan Dari Negarawan Sejati
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Telerasi

Membangun Indonesia, Menggali Makna Kepemimpinan Dari Negarawan Sejati

MSN Jumat, 30 Agustus 2024 | 14:47 WIB Waktu Baca 5 Menit
Bagikan
Covr Buku : "Membangunkan Indonesia"
Bagikan

JAKARTA, TELEGRAF.CO.ID — Dalam buku “Membangunkan Indonesia”, Rosihan Arsyad, seorang purnawirawan militer dan mantan Gubernur Sumatera Selatan, menyuguhkan pemikiran yang matang tentang berbagai aspek penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan Indonesia. Buku ini merupakan refleksi mendalam atas pengamatan dan pengalaman hidupnya, yang tidak hanya berakar pada karir militernya tetapi juga pada kepekaannya terhadap tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini.

Buku ini merupakan kumpulan esai yang diterbitkan dalam berbagai surat kabar dalam periode 2006-2014, untuk kemudian disunting dan dicari relevansinya terhadap situasi bangsa dan negara yang kekinian. Hasilnya adalah banyak sekali esai-esai tersebut yang masih relevan dan perlu kita renungkan Bersama sebagai satu bahan refleksi demi kemajuan Indonesia.

Saya tidak punya cukup ruang untuk bisa menyerap dan merefleksikan kembali buah-buah pemikiran seorang Rosihan Arsyad yang luas itu. Namun, saya berusaha merangkumkan beberapa poin yang krusial dan dibagi menjadi dua bagian. Dengan begitu, mudah-mudahan kita bisa menarik benang merahnya terhadap situasi masa kini yang dihadapi bangsa dan negara kita.

PEMIMPIN BERKARAKTER NEGARAWAN

Dalam bab ini, Rosihan Arsyad menekankan pentingnya kepemimpinan yang berkarakter negarawan sebagai kunci untuk memajukan Indonesia. Baginya, kepemimpinan adalah Tindakan pribadi, bukan jabatan. Dalam buku ini, Rosihan mengatakan bahwa Indonesia memerlukan apa yang disebut dengan Bridging Leadership, yaitu sebuah konsep kepemimpinan yang dikembangkan oleh Sloan School of Management, di mana seorang calon pemimpin dibekali dengan cara pandang yang komprehensif dan integral dalam mengatasi suatu permasalahan, dan bertindak demi kepentingan Bersama.

Ia mencatat bahwa kepemimpinan yang demikian diperlukan untuk menavigasi Indonesia melalui berbagai tantangan yang dihadapi saat ini. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang melaksanakan pemenuhan kewajiban daripada kepentingan pribadi, dan kepemimpinan seperti itu bisa dipraktekkan oleh siapapun, dalam level apapun.

Covr Buku : “Membangunkan Indonesia” karya Rosihan Arsyad.

MEMBANGUN JATI DIRI BANGSA

Salah satu tema sentral dalam buku ini adalah pentingnya membangun jati diri bangsa. Rosihan berpendapat bahwa di era globalisasi yang semakin mendominasi, Indonesia harus tetap menjaga dan memperkuat identitas nasionalnya. Ia mengutip kata-kata Bung Karno saat berbicara dengan pemimpin Yugoslavia, Joseph Broz Tito, yaitu “I do character and nation building in my country”, karena tanpa jati diri yang kuat, bangsa ini akan mudah terombang-ambing oleh pengaruh asing dan kehilangan arah. Terbukti saat ini Indonesia masih berdiri, dan Yugoslavia telah berpecah.

Membangun jati diri bangsa hanya bisa terjadi jika para pemimpin memberikan keteladanan dan kepemimpinan yang kuat, inspiratif, serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika secara konsisten, tulis Rosihan.
Rosihan mengajak pembaca untuk kembali pada nilai-nilai luhur yang telah menjadi bagian dari budaya dan sejarah Indonesia. Dengan memperkuat jati diri bangsa, Indonesia dapat lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan global dan tetap teguh pada prinsip-prinsip yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.

POLITIK DAGANG, DAGANG POLITIK

Dalam bab yang membahas tentang “politik dagang, dagang politik,” Rosihan mengkritisi bagaimana praktik politik demokrasi liberal yang berlaku saat ini telah membelokan Indonesia dari tujuan luhur demokrasi. Ia menggambarkan bagaimana politik uang digunakan untuk kepentingan tertentu, dan akhirnya banyak menyeret kepala daerah yang terlibat pada praktik korupsi.

Riskal Arief

Rosihan menekankan bahwa praktik ini bisa menjadi bom waktu jika tidak disikapi dengan baik. Ia mengingatkan agar Indonesia tidak mewajarkan politik uang, agar kita tidak terjebak pada praktik politik dagang sapi, di mana suara rakyat yang telah dibeli saat pemilu, menjauhkan pemimpin dari rasa tanggung jawab dan kewajibannya terhadap rakyat yang telah memilihnya.

KONSEPSI KEAMANAN NEGARA

Sebagai mantan prajurit, Rosihan memberikan perhatian khusus pada konsepsi keamanan negara. Ia menjelaskan bahwa keamanan nasional bukan hanya tentang kemampuan militer, tetapi juga mencakup aspek ekonomi, sosial, dan politik. Rosihan menulis bahwa “penguasaan aset ekonomi nasional oleh negara besar pada hakikatnya adalah merupakan penjajahan.”

Rosihan menekankan bahwa sudah waktunya negara kita memiliki formula strategi keamanan nasional yang lebih jelas dan transparan, karena ancamannya bersifat multidimensional. Rosihan juga menegaskan agar strategi keamanan nasional harus didasarkan kepada identifikasi kepentingan nasional kita, yang sayangnya masih belum jelas hingga hari ini.

Rosihan Arsyad dalam “Membangunkan Indonesia” menawarkan sebuah pandangan yang komprehensif dan kritis terhadap berbagai aspek penting dalam pembangunan bangsa, khususnya terkait keamanan negara. Buku ini menggambarkan Rosihan sebagai sosok pemimpin yang bernafaskan militer namun berjiwa nasionalis dan sangat peduli dengan civil society. Pemikirannya yang mendalam dan sarat dengan pengalaman lapangan menjadikan buku ini sebagai bacaan wajib bagi siapa saja yang peduli dengan masa depan Indonesia.

 Riskal Arief / Peneliti Nusantara Centre

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Rock Ngisor Ringin Part #2 Jadi Ajang Kumpul Musisi Rock Tanah Air
Waktu Baca 4 Menit
Program FLPP Capai Rekor 263 Ribu Unit, BTN Dominasi Penyaluran Rumah Subsidi Nasional
Waktu Baca 4 Menit
BSN Resmi Beroperasi Usai Spin-Off dari BTN, Bidik Pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional
Waktu Baca 3 Menit
Tradisi Warga Indonesia Dalam Merayakan Malam Tahun Baru di New York
Waktu Baca 6 Menit
OJK Bentuk Departemen UMKM dan Keuangan Syariah, Pengawasan Bank Digital Berlaku 2026
Waktu Baca 3 Menit

Keamanan Digital Adalah Tanggung Jawab Setiap Pengguna Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

Keamanan Digital Kebutuhan Mendasar di Tengah Transformasi Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

BTN Salurkan Bantuan Rp8 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Waktu Baca 3 Menit

OJK Raih Predikat Badan Publik Terbaik Nasional 2025, Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi

Waktu Baca 4 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Telerasi

Lebih dari 800 Karya Warnai Perayaan 3 Tahun MOOC Pintar: Kreativitas yang Layak Diapresiasi

Waktu Baca 3 Menit
Foto: Aktivitas Guru dan Murid Sekolah Amal Mulia Kota Depok, (Ist)
Telerasi

Ribuan Pelajar Depok Siap Menulis untuk Masa Depan Kota, Yuk Hadiri dan Dukung Aksi Literasi yang Menginspirasi Ini!

Waktu Baca 3 Menit
Telerasi

Bagi Saham BUMN Untuk Rakyat Agar Tidak Merusak Lingkungan Hidup

Waktu Baca 4 Menit
Telerasi

Batch # 6 Pelatihan Video Pembelajaran, Ditutup Kapus Fujiartanto

Waktu Baca 4 Menit
Telerasi

Komunitas Epistemik Jalur Rempah

Waktu Baca 5 Menit
Telerasi

Pemimpin Yang Nasionalistik

Waktu Baca 4 Menit
Telerasi

Lampu Terang, Mengenang Faisal Basri

Waktu Baca 5 Menit
Telerasi

Akar-Akar Psikologi Indonesia

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?