Kaum Muda Diajak Peduli Lingkungan dan Meminimalisir Pengunaan Plastik

Oleh : Atti K.

Telegraf, Jakarta – Problemtika sampah plastik di Indonesia  sudah memprihatinkan bahkan penelitian yang di lakukan University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia, Indonesia menduduki peringkat ke dua dunia, yang menyumbang jumlah pencemran sampah plastik ke laut yang tercatat sekitar 1,23 juta ton/tahun.

Berbagai cara untuk memperbaiki keprihatinan itu dan pemerintah terus berupaya mengatasi problematika tersebut dengan mengurangi pengunaan sampah plastik melalui program gerakan Indonesia bersih yang bertujuan mengurangi sampah khususnya plastik dan kertas.

Melihat hal tersebut FamilyMart retail asal Jepang yang memiliki 150 gerai di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi  (Jabodetabek) turut mendukung program pemerintah melalui program #Change4future. Kampanye #Change4future mengajak kaum muda untuk peduli lingkungan dengan empat Kegiatan yaitu Resuce, Reuse, Replace dan Recycle.

“Di bawah naungan PT Fajar Mitra Indah, FamilyMart yang kini memiliki lebih dari 150 gerai FamilyMart di Indonesia berkomitmen menggunakan produk-produk ramah lingkungan guna mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik hingga 70% pada 2025,” ungkap  Wirry Tjandra selaku
CEO FamilyMart Indonesia.

Ia menjelaskan kita mau membuat lingkungan ini perlahan lahan terkurang dari pengunaan plastik melalui reuse dengan cara mengurangi kantong plastik “konsumen kami diharapkan mengunakan reusable bag untuk berbelanja di FamilyMart, kita sudah mulai memberlakulan per tanggal 1 November kantong plastik berbayar,” tandasnya.

Lanjut Wirry di FamilyMart menyediakan cup cofie yang bisa di gunakan berkali kali,  sedotan stainlees dari berbagai tipe, “jika membeli kopi di FamiliMart membawa gelas plastik bekas dari toko kopi lain akan mendapat discont sebesar 25 % untuk membeli reusable cup produck FamiliMart,” jelasnya.

Selain reusable bag dan cup  serta sedotan stainlise FamiliMart sudah menerapkan sedotan  yang terbuat dari kertas, serta scope/sendok yang bahan bakunya dari ampas kopi.

“Walaupun Program ini akan membutuhkan jangka panjang tapi kami optimis, dengan tagline segala sesuatu yang besar dimulai dari hal kecil, kami  juga akan menempatkan satu agen of change yang akan di tempatkan di store kami  untuk menjelaskan kepada konsumen  pentingnya mengurangi plastik,” tegasnya.

Di temui di tempat yang sama
Marischka Prudence yang akrab dipanggil Prue, seorang travel blogger dan aktivis pencinta lingkungan, yang dinobatkan sebagai brandambassador FamilyMart  mengungkapkan merubah kebiasaan masyarakat memang sulit tetapi dengan perlahan program yang digagas FamiliMart  akan dapat membantu pemerintah mengurangi sampah plastik.

“Kalau bukan dari diri sendiri siapa lagi, intinya kita butuh orang orang yang ingin repot, tetapi dengan kebiasaan repot itu akan tidak terasa, bayangkan kita minum harus bawa tumbler, dan membawa sedotan stainlees serta kotak makan,” kata Prue.

Pengalaman menyelam di laut Parigi, Mountong,  Sulawesi Tenggara  yang menemukan banyak plastik pada tahun 2010, membuat geram dalam diri prue, sejak saat itu ia sering menlakukan bersih bersih laut.

“Mendidik tidak bisa instan, minimal mengurangi penggunaan dulu. Upayakan dulu untuk tidak memberi kesempatan menggunakan setiap produk yang berbahan baku plastik. Gunakan produk yang alami dan mulailah dari sekarang, dengan demikian secara tidak langsung kita sudah membantu menjaga bumi dari dampak kerusakan lingkungan,” ujarnya.

Wirry menambahlan kedepan FamiliMart akan menerapkan digital reseive “struknya sudah tidak mengunakan kertas tetapi langsung ke nomor hand phone konsumen yang berbelanja, itu akan mengurangi pemakaian kertas,  ini akan kami lakukan pada kwartal pertama tahun depan,”  tambahnya.

Di sisi digital reseive akan mengurangi pemakaian kertas tetapi disisi lain dengan FamiliMart memproduksi sedotan yang berbahan baku kertas, Wirry menjelaskan “cuma ini adalah butuh proses, kami tidak bisa memaksa konsumen untuk langsung membeli sedotan stanlees, kita butuh edukasi masyarakat secara perlahan  untuk edukasi ini dan konsumen bisa menerima.”

Saat ditanya terkait sampai kapan  sedotan dari bahan kertas tersebut di berlakukan, Wirry masih belum bisa menentukan kapan waktunya “itu secepatnya,” tutupnya. (Red).


Photo Credit : (ki-ka) CEO FamilyMart Indonesia Wirry Tjandra, travel blogger dan aktivis pecinta lingkungan Marischka Prudence, Head of Operation FamilyMart Indonesia Gunung Tjahjaputra saat konfrensi pers terkait program  #Change4Future  di Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa(17/12). TELEGRAF/Kawat Berita Indonesia

Lainnya Dari Telegraf