Telegraf- – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya untuk menyerap secara penuh Penempatan Uang Negara (PUN) senilai Rp25 triliun yang ditempatkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat pembiayaan di sektor produktif dan mendukung program perumahan rakyat.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan bahwa proses penyerapan dana pemerintah itu berjalan sesuai rencana dan akan terselesaikan seluruhnya pada November 2025.
“BTN telah menyiapkan pipeline kredit sekitar Rp27,5 triliun, lebih besar dari dana PUN sebesar Rp25 triliun. Ini menunjukkan kesiapan kami untuk menyerap penuh dana yang ditempatkan pemerintah,” ujar Nixon di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Hingga akhir September 2025, BTN tercatat telah menyalurkan Rp10,5 triliun atau sekitar 42% dari total dana PUN, sementara reimbursement yang sudah dilakukan mencapai Rp4,5 triliun.
“Sisanya akan kami tagihkan pada Oktober ini. Kami optimistis seluruh dana terserap pada bulan depan,” kata Nixon.
Dana penempatan pemerintah tersebut diarahkan ke berbagai sektor produktif, antara lain konstruksi, real estate, perdagangan, kesehatan, serta pembiayaan perumahan rakyat.
“Kami tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang ketat. Setiap penyaluran dilakukan sesuai ketentuan dan tujuan penggunaan dana pemerintah,” jelas Nixon.
Menurutnya, penyerapan yang terkesan lambat di tahap awal lebih disebabkan oleh karakteristik bisnis BTN yang fokus pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
“Pembiayaan KPR membutuhkan proses lebih panjang karena melibatkan verifikasi dan persetujuan yang detail. Namun pipeline kami sudah siap, tinggal realisasi pencairan,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sempat menyebut bahwa BTN baru menyerap sekitar 19% dari total dana pemerintah hingga 30 September 2025. Namun, BTN menegaskan bahwa progres penyaluran kini meningkat signifikan berkat percepatan di berbagai segmen kredit.
Dengan dukungan likuiditas yang kuat dan biaya dana yang terus menurun, BTN menargetkan penyerapan penuh dana PUN sebelum akhir tahun.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dana pemerintah benar-benar memberi dampak bagi ekonomi nasional, terutama dalam mendukung sektor produktif dan kebutuhan perumahan masyarakat,” tutup Nixon.