TELEGRAF – Kanker serviks kini menjadi salah satu perhatian utama dalam kesehatan wanita, terutama mengingat angka kasus yang semakin meningkat (9/8/24).
Berdasarkan data global, pada tahun 2022 saja, sekitar 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian akibat kanker serviks tercatat di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker serviks menjadi ancaman besar setelah kanker payudara.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human papillomavirus (HPV), virus yang umum menyebar melalui kontak seksual. HPV dapat menyerang kulit, area genital, hingga tenggorokan, dan dalam beberapa kasus, infeksi yang persisten bisa menyebabkan sel-sel abnormal berkembang menjadi kanker. Bagi wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, risiko perkembangan kanker ini bisa terjadi lebih cepat.
Dr. dr. Chamim, SpOG Subs.Sp (Onk), Direktur Utama Brawijaya Hospital Saharjo, menegaskan pentingnya deteksi dini melalui skrining rutin. “Skrining kanker sangat krusial karena bisa mendeteksi risiko dan stadium awal kanker dengan cepat, sehingga pengobatan bisa segera dimulai sebelum kanker menyebar,” ungkapnya. Selain itu, ia juga menyoroti berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks, seperti jenis HPV yang menginfeksi, status kekebalan tubuh, hingga gaya hidup seperti merokok dan penggunaan kontrasepsi hormonal.
Sebagai bentuk respon terhadap meningkatnya kasus kanker, Brawijaya Hospital Saharjo kini menghadirkan Brawijaya Oncology Center. Layanan unggulan ini menawarkan pendekatan multidisiplin yang komprehensif dalam penanganan kanker. Mulai dari tahap skrining, diagnosis, hingga pengobatan seperti pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi, semuanya ditangani oleh tim dokter spesialis yang profesional dan berpengalaman.
Brawijaya Oncology Center juga dilengkapi dengan layanan untuk berbagai jenis kanker lainnya, termasuk bedah onkologi, ginekologi onkologi, bedah digestif, hingga onkologi intervensional. Dengan dukungan perawat yang berpengalaman dan ramah, pusat layanan ini berkomitmen memberikan perawatan holistik yang menyeluruh, mulai dari pengobatan hingga terapi suportif dan paliatif bagi pasien kanker stadium lanjut.
Inovasi yang dihadirkan Brawijaya Hospital Saharjo melalui Brawijaya Oncology Center diharapkan dapat menjadi solusi komprehensif dalam pencegahan dan pengobatan kanker di Indonesia, yang kini semakin menjadi perhatian utama dalam dunia kesehatan.