Telegraf – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara singkat telah mengalihkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden Kamala Harris pada Jumat (19/11/2021). Gedung Putih menyatakan Biden sedang menjalani “kolonoskopi rutin” di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.
Dilansir dari AP, Biden saat ini berada di pusat medis di pinggiran kota Washington untuk pemeriksaan fisik rutin pertamanya sebagai presiden. Sekretaris media Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Biden akan berada di bawah anestesi selama prosedur dan akan mentransfer kekuasaan ke Harris.
“Seperti halnya ketika Presiden George W. Bush menjalani prosedur yang sama pada tahun 2002 dan 2007, dan mengikuti proses yang diatur dalam Konstitusi, Presiden Biden akan mengalihkan kekuasaan kepada Wakil Presiden untuk waktu yang singkat ketika dia dibius. Wakil Presiden akan bekerja dari kantornya di Sayap Barat selama waktu ini,” katanya.
Menurut laporan dokter, Biden, yang kini telah berusia 78 tahun, akan menjalani ujian penuh terakhirnya pada Desember 2019, sampai ketika dokter menentukan mantan wakil presiden itu sehat, untk kembali menjalankan tugas Kepresidenan.
Setelah Donald Trump, Biden adalah orang tua yang menjabat sebagai presiden AS, dan minat terhadap kesehatannya tinggi sejak ia mendeklarasikan pencalonannya untuk Gedung Putih pada 2019 silam.
Sesuai dengan Amandemen ke-25 Konstitusi, Biden akan menandatangani surat kepada presiden sementara Senat dan ketua DPR yang menyatakan dia tidak dapat menjalankan tugasnya saat dibius. Kondisi Biden itu menjadikan Harris yang menggantikannya sebagai penjabat presiden, dan akan mengirimi mereka surat lagi setelah selesainya prosedur untuk melanjutkan tugasnya.
Kamala Harris, wanita pertama, orang kulit berwarna dan keturunan Asia Selatan yang menjadi wakil presiden AS, akan membuat sejarah dalam waktu singkat dia menjabat sebagai pejabat presiden.
Kevin O’Connor, yang telah menjadi dokter perawatan primer Biden sejak 2009, menulis dalam catatan tiga halaman bahwa kandidat presiden saat itu dalam kondisi baik secara keseluruhan.
Dalam laporan itu, O’Connor mengatakan bahwa sejak 2003, Biden telah mengalami episode fibrilasi atrium, sejenis detak jantung tidak teratur yang berpotensi serius tetapi dapat diobati. Pada saat itu, O’Connor mengutip daftar tes yang menunjukkan jantung Biden berfungsi normal dan satu-satunya perawatan yang dibutuhkan adalah pengencer darah untuk mencegah risiko yang paling mengkhawatirkan, pembekuan darah atau stroke.
“Biden mengalami pembiusan total pada tahun 1988, membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki dua aneurisma otak, tonjolan lemah di arteri, salah satunya bocor. Biden tidak pernah mengalami kekambuhan,” kata dokternya, mengutip tes pada tahun 2014 yang memeriksa arterinya.
Ketika menjabat presiden, Biden membawa O’Connor kembali ke Gedung Putih untuk terus melayani sebagai dokternya. O’Connor diharapkan untuk memimpin tim ahli dalam melakukan pemeriksaan fisik Biden.
Photo Credit: Presiden AS Joe Biden bersama Wakil Presiden Kamala Harris. REUTERS