Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Kunjungi Markas Alumni GMNI, Anies Baswedan Bicara Soal Keadilan Ekonomi
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Ekonomika

Kunjungi Markas Alumni GMNI, Anies Baswedan Bicara Soal Keadilan Ekonomi

A. Chandra S. Sabtu, 22 November 2025 | 20:47 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan saat memaparkan pandangannya di acara diskusi pra Konferda DPD PA GMNI Jakarta Raya. FILE/TELEGRAF
Bagikan

Telegraf – DPD Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jakarta Raya menggelar Diskusi Publik Edisi III bertajuk “Komitmen Negara Hadir atas Layanan Jaminan Sosial, Kesehatan, dan Pendidikan” di Kantor DPP PA GMNI, Jakarta Pusat, Sabtu (22/11/2025). Acara ini merupakan rangkaian pra-Konferensi Daerah (Konferda) V DPD PA GMNI Jakarta Raya yang akan digelar pada 13 Desember 2025 mendatang.

Hadir sebagai pembicara utama mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute Karyono Wibowo, serta perwakilan Kementerian Sosial RI AJ Susmana. Turut memberikan sambutan Ketua DPD PA GMNI Jakarta Raya Ario Sanjaya, Wakil Ketua Umum DPP PA GMNI Ugik Kurniadi, dan Ketua Panitia Lukman Hakim.

Anies mengawali paparannya dengan refleksi pengalamannya memimpin Jakarta. Ia menyebut ketimpangan ekstrem masih menjadi ciri khas ibu kota meski Jakarta telah masuk kategori kota global dengan pendapatan per kapita setara kota-kota besar dunia.

“Di Jakarta ini kekayaan dan kemiskinan ekstrem berdampingan. Air untuk wudhu di Ciganjur segar, di Penjaringan seperti berminyak,”kata Anies.

Menurutnya, selama distribusi ekonomi primer belum adil, beban redistribusi melalui pajak dan bansos akan terus membengkak.

Anies menekankan prinsip ekonomi Marhaenis, alat produksi harus setara dan negara wajib mengintervensi pasar agar berkeadilan. Ia mencontohkan kebijakannya dulu yang berhasil meningkatkan jumlah pelaku usaha mikro-kecil dengan NIB dan NPWP dari kurang 20 ribu menjadi hampir 400 ribu.

“Yang kecil harus kita besarkan tanpa mengecilkan yang besar. Masukkan mereka ke pasar digital raksasa agar bisa menikmati porsi kesejahteraan yang setara,” tegas Anies.

Karyono Wibowo menyoroti masih maraknya korupsi bantuan sosial dan ketidaktepatan sasaran. Ia mengapresiasi lahirnya UU SJSN 2004, namun implementasinya masih perlu transformasi besar.

“Program bansos harus masuk RPJMN dan pendekatan berbasis data tunggal yang benar-benar terbuka agar tidak ada lagi kongkalikong,” katanya.

Baca Juga :  Indonesia Tekankan Soal Inklusi Global di KTT G20 Afrika Selatan

Karyono juga mengingatkan aroma politisasi bansos menjelang tahun-tahun politik.

Perwakilan Kemensos AJ Susmana memaparkan langkah besar pemerintahan Prabowo-Gibran dalam penanganan kemiskinan, yakni penggantian Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Sekarang penerima bansos ditentukan berdasarkan desil 1–4 berdasarkan pengeluaran per bulan. Desil 1 misalnya pengeluaran di bawah Rp1 juta per bulan,” jelas Susmana.

Ia menyebut saat ini terdapat 24 juta penduduk miskin dan hampir 30 juta penduduk miskin ekstrem. Pemerintah juga sedang mempercepat program Sekolah Rakyat (166 sekolah sudah berjalan, target 500 sekolah di seluruh kabupaten/kota) untuk memutus rantai kemiskinan secara struktural.

“Masyarakat bisa ikut memperbaiki data melalui aplikasi Cek Bansos. Kini anggota dewan tidak lagi bisa ‘minta jatah’ 1.000 paket seenaknya; semua harus sesuai DTSEN,” tegas Susmana.

Ketua DPD PA GMNI Jakarta Raya Ario Sanjaya menyatakan Jakarta tidak bisa berdiri sendiri tanpa campur tangan dan komitmen pemerintah pusat, terutama di bidang regulasi jaminan sosial dan pendidikan.

Sementara Wakil Ketua Umum DPP PA GMNI Ugik Kurniadi mengingatkan bahwa taraf hidup layak bagi warga Jakarta masih jauh dari kata cukup.

“Di Galur, Kemayoran, dan banyak kawasan lain masih terlihat jelas ketimpangan. Apalagi kalau nanti Jakarta benar-benar bukan ibu kota negara lagi,” ujarnya.

Konferda V DPD PA GMNI Jakarta Raya akan dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung pada 13 Desember 2025 di Balai Agung, Balai Kota Jakarta.

Diskusi juga diakhiri dengan komitmen bersama bahwa negara harus hadir secara nyata, bukan hanya melalui bansos, melainkan juga melalui keadilan distribusi ekonomi agar rakyat kecil tidak terus-menerus bergantung pada bantuan negara.

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Makna Thanksgiving Bagi Warga Indonesia di New York
Waktu Baca 7 Menit
Negosiasi Utang Whoosh, CEO Danantara Bakal Ajak Purbaya ke China
Waktu Baca 3 Menit
Aktivitas Semeru Masih Fluktuatif, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Waktu Baca 3 Menit
Hari Guru Nasional, Keteguhan Untuk Mendidik Generasi Unggul Bangsa
Waktu Baca 3 Menit
Jadi Utusan PBB, Ratu Belanda Akan Temui Prabowo Bahas Kerjasama Finansial
Waktu Baca 4 Menit

Pemerintah Buka Pengaduan Publik Untuk Perbaikan Data Penerima Bansos

Waktu Baca 3 Menit

Menyelami “Mens Rea” Polisi

Waktu Baca 8 Menit

Percepatan Konektivitas Rumah Tangga Perkuat Digitalisasi Pendidikan Nasional

Waktu Baca 3 Menit

Tinggal Bersama Staf, Hofni Y. Mandripon Diberhentikan dari Jabatan Ketua Bawaslu Kepulauan Yapen

Waktu Baca 3 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Ekonomika

Jelang Libur Nataru, KAI Berikan 1,5 Juta Diskon Gede-Gedean

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Di G20 Johannesburg, Gibran Pamerkan Aplikasi QRIS ke Jepang dan Korea

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Prabowo Bahas Soal Kepemilikan Lahan dan Penguasaan Tambang

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Indonesia Tekankan Soal Inklusi Global di KTT G20 Afrika Selatan

Waktu Baca 6 Menit
Photo Credit: Seorang karyawan melewati layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. ANTARA/Galih Pradipta
Ekonomika

Berikan Kepastian Pasar Modal, Pemerintah Godok Aturan Demutualisasi BEI

Waktu Baca 5 Menit
Ekonomika

MBG Tercatat Serap Rp41,3 Triliun per 18 November 2025

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

BSN Siap Jadi Katalis Pasar Syariah Usai Terima Aset UUS BTN

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

BSN Kini Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?