Empat Kunci Menuju Madrasah Berkualitas Global

"Setiap anggota tim memiliki peran penting. Kita maju bersama, dan tidak boleh ada yang tertinggal di belakang."

Oleh : dikmaliq

BANYUWANGI, TELEGRAF.CO.ID – Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, mengungkapkan bahwa “Kesuksesan dimulai dari nol dan diraih bersama.” Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan inovasi sebagai pilar utama dalam upaya meningkatkan kualitas madrasah di Indonesia agar mampu bersaing secara global.

Sidik menekankan pentingnya filosofi “susah senang bersama,” yang berarti bahwa seluruh anggota tim, baik dalam menghadapi tantangan maupun merayakan keberhasilan, harus terlibat dan dihargai. “Setiap anggota tim memiliki peran penting. Kita maju bersama, dan tidak boleh ada yang tertinggal di belakang,” ujarnya dalam forum evaluasi program madrasah yang berlangsung di Banyuwangi pada Jumat (11/10/2024).

Sidik Sisdiyanto

Dalam kesempatan tersebut, Sidik memperkenalkan konsep 4-Key sebagai strategi utama untuk membawa madrasah Indonesia bersaing di tingkat internasional. Konsep ini terdiri dari empat kunci utama yang harus diimplementasikan secara bersamaan untuk mencapai visi madrasah sebagai institusi pendidikan berkualitas global.

Sidik menegaskan bahwa kerja tim yang solid adalah fondasi keberhasilan. “Dalam sebuah tim, setiap anggota memiliki peran penting, dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kolaborasi yang erat akan mempercepat pencapaian target yang kita tetapkan,” katanya. Ia menekankan bahwa keberhasilan madrasah merupakan hasil kerja sama dari seluruh komponen, termasuk guru, siswa, dan pengelola.

Networking menjadi salah satu kunci untuk memperluas peluang dan membuka akses terhadap kolaborasi strategis. Sidik menjelaskan, “Semakin luas jaringan yang kita miliki, semakin banyak peluang yang dapat kita manfaatkan untuk mempercepat perkembangan madrasah.” Ia mengajak para pemangku kepentingan untuk aktif membangun jaringan, baik di tingkat nasional maupun internasional, guna menjalin kerjasama baru dan meningkatkan mutu pendidikan.

Sidik juga menekankan bahwa inovasi adalah motor penggerak kemajuan di era modern. “Inovasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan,” tegasnya. Ia mendorong madrasah untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam memanfaatkan teknologi pendidikan. “Kita tidak bisa mengandalkan cara-cara lama jika ingin bersaing di tingkat internasional. Inovasi harus menjadi budaya yang melekat di setiap madrasah,” tambahnya.

Dengan strategi 4-Key, Sidik optimis madrasah Indonesia dapat berkompetisi secara global. “Jika kita bekerja sama, memperluas jaringan, berkolaborasi dengan tulus, dan selalu berinovasi, saya yakin madrasah kita bisa maju bermutu mendunia,” tutupnya.

Sidik juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang positif, menjauhi sikap “mentalitas kepiting” yang merugikan. “Jika ada yang berhasil, kita harus bangga dan mendukungnya. Sikap mendukung akan memperkuat tim, bukan rasa tersaingi,” ungkapnya.

Forum evaluasi ini berlangsung selama tiga hari dan memberi kesempatan kepada peserta untuk berbagi praktik terbaik, mengumpulkan data, dan melakukan kunjungan lapangan ke madrasah unggulan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat silaturahmi dan menambah wawasan peserta tentang peningkatan kualitas madrasah.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar, turut memberikan sambutan. Beliau mengapresiasi komitmen seluruh peserta dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. “Peran madrasah di Jawa Timur sudah sangat signifikan dalam membentuk generasi berkualitas. Dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik, saya yakin madrasah kita akan terus berkembang dan berdaya saing di kancah internasional,” ujar Akhmad Sruji.

Beliau juga menambahkan bahwa madrasah memiliki potensi besar untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman. “Keberhasilan madrasah terletak pada kemampuannya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai agama. Inilah yang menjadikan madrasah memiliki daya tarik tersendiri di mata dunia internasional,” tambahnya.

Kasubag TU KSKK Madrasah, Khoirur Rifa’i, yang juga hadir dalam forum ini, mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang hadir. Ia mengingatkan, meskipun suasana santai, kegiatan ini harus tetap menjalankan evaluasi dengan serius. Ia berharap kegiatan yang bertema “Menembus Batas Kualitas Evaluasi Program Menuju Madrasah Maju Bermutu Mendunia” dapat memotivasi untuk meningkatkan mutu madrasah sebagai institusi pendidikan yang unggul.

“Semoga kegiatan ini memperkuat posisi madrasah sebagai lembaga pendidikan yang maju bermutu mendunia,” harapnya. (rilis/Yuyun)

Lainnya Dari Telegraf