Telegraf – Harga minyak turun lebih US$ 7 per barel pada perdagangan Selasa (30/8/2022), penurunan terbesar dalam 1 bulan, di tengah kekhawatiran melemahnya ekonomi global yang disebabkan inflasi. Kondisi ini akan mnekan permintaan minyak. Selain itu kerusuhan di Irak telah mengurangi minyak mentah negara OPEC
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun 5,5% menjadi US$ 99,31 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ambles US$ 5,37, atau 5,5%, menjadi US$ 91,64 per barel.
Dengan inflasi mendekati wilayah dua digit di banyak ekonomi utama, bank-bank sentral dapat menggunakan kenaikan suku bunga yang lebih agresif sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Bank Sentral Eropa (ECB) akan memasukkan kenaikan suku bunga 75 basis poin di antara opsi untuk pertemuan kebijakan September, kata pembuat kebijakan Estonia, Madis Muller pada Selasa (30/8/2022).
Adapun Bank sentral Hongaria menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin menjadi 11,75%.
Proyeksi kenaikan suku bunga Fed juga mendorong dolar. Greenback yang lebih kuat umumnya memicu pasar minyak bearish (turun) karena membuat lebih mahal bagi pembeli mata uang lain di pasar minyak dalam denominasi dolar.
Sementara pertempuran terburuk di Baghdad dalam beberapa tahun antara kelompok Muslim Syiah berlanjut untuk hari kedua.
Namun perusahaan minyak negara Irak SOMO mengatakan dapat mengarahkan lebih banyak minyak ke Eropa jika diperlukan.
Harga minyak makin tertekan ketika produsen minyak dengan pertumbuhan tercepat Rusia, Gazprom Neft, mengatakan pihaknya berencana menggandakan produksi minyak di ladang Zhagrin di Siberia Barat menjadi lebih dari 110.000 barel per hari.
Investor akan mengawasi pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia, yang dikenal OPEC+, pada 5 September.
Arab Saudi pekan lalu menyatakan kemungkinan akan mengurangi produksi OPEC+. Menurut sumber, hal ini bertepatan dengan peningkatan pasokan dari Iran jika negara itu mencapai kesepakatan nuklir dengan Barat.
Sementara itu di Venezuela, dalam kemungkinan peningkatan pasokan lainnya, menteri perminyakan Venezuela mengatakan negara itu siap untuk melanjutkan bisnis dengan perusahaan minyak utama Chevron Corp, menambahkan bahwa kemajuan untuk meluncurkan kembali operasi tergantung pada izin dari Washington.
Stok minyak mentah AS naik, sementara stok bahan bakar turun dalam pekan terakhir, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (30/08/2022).
Stok minyak mentah naik sekitar 593.000 barel untuk pekan yang berakhir 26 Agustus, menurut data. Stok minyak mentah AS kemungkinan akan turun dalam seminggu hingga 26 Agustus, dalam jajak pendapat Reuters.
Badan Informasi Energi (EIA), unit statistik Departemen Energi AS, akan merilis angkanya sendiri pada Rabu pukul 10.30 waktu setempat (14.30 GMT).
Dengan sebagian besar produsen sudah beroperasi pada atau di atas kapasitas dan tanda-tanda yang meningkat bahwa ekonomi global mungkin melambat, beberapa pengurangan pasokan tampaknya semakin mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang, kata Matt Weller, kepala penelitian di FOREX.com dan City Index.