Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Rusia Desak PBB Adakan Pertemuan Terkait Senjata Biologis di Ukraina
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Internasional

Rusia Desak PBB Adakan Pertemuan Terkait Senjata Biologis di Ukraina

Indra Christianto Sabtu, 12 Maret 2022 | 02:04 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Photo Credit: Dmitry Polyanskiy, Russia's deputy UN ambassador, speaking at the UN Security Council. AP PHOTO
Photo Credit: Dmitry Polyanskiy, wakil duta besar Rusia untuk PBB, saat berbicara di Dewan Keamanan PBB. AP PHOTO
Bagikan

Telegraf – Moskow mengklaim Washington telah mendanai dan mengkurasi dugaan program senjata biologis di Ukraina.

Untuk itu Rusia menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas program senjata biologis yang diklaim didukung AS di Ukraina. Sementara itu Washington telah membantah bahwa mereka memiliki atau mengoperasikan biolab semacam itu di Ukraina, sementara Kiev bersikeras bahwa fasilitas itu hanya dijadikan sebagai bagian dari penelitian sipil.

Wakil utusan Moskow untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengumumkan langkah tersebut pada Jumat pagi (11/03/2022).

Pihak Rusia mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk meminta pertemuan pada puncak agenda Dewan Keamanan pada 11 Maret, mengutip pengarahan Kementerian Pertahanan yang mengklaim bahwa Amerika Serikat dan sekutu NATO menjalankan “program biologis militer” di Ukraina.

Badan pengarah militer Rusia mengklaim bahwa Pentagon membiayai dan melakukan penelitian biologi militer di wilayah Ukraina, atas dasar temuan dokumen yang ditemukan di beberapa fasilitas, selama Rusia melakukan operasi militer khusus di Ukraina. Di antaranya hal lain yang akan dibahas adalah, melakukan penelitian di laboratorium di Kiev, Kharkov dan Odessa untuk mempelajari kemungkinan penyebaran infeksi yang sangat berbahaya melalui burung yang bermigrasi.

Menaggapi hal itu, pihak Washington sendiri telah menolak tuduhan tersebut, melalui juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price yang mengatakan jika tidak melakukan apa yang dituduhkan oleh Rusia itu.

Baca Juga :  Xi Jinping dan Donald Trump Bakal Absen di KTT G-20 Afrika Selatan

“AS sepenuhnya mematuhi kewajibannya di bawah Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis, dan tidak mengembangkan atau memiliki senjata semacam itu di mana pun.” kata Ned Price, Rabu lalu.

Sebaliknya, Price berpendapat bahwa Rusialah yang telah mengoperasikan program senjata kimia dan biologi aktif, meskipun dia tidak merinci atau memberikan bukti untuk tuduhan balasannya tersebut.

Pejabat AS lainnya telah menawarkan berbagai tanggapan terhadap klaim Rusia. Melalui Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik Victoria Nuland, misalnya, mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Selasa, bahwa Ukraina pada kenyataannya memiliki “fasilitas penelitian biologis,” lalu menyuarakan keprihatinannya bahwa pasukan Rusia mungkin berusaha untuk mendapatkan kendali bahan berbahaya dari laboratorium tersebut.

Dia pun kemudian berhenti mengkonfirmasi peran Amerika pada fasilitas itu serta tidak merinci tentang kegiatan apa yang telah dilakukan disana.

Dilain pihak, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah mengklarifikasi masalah ini, dengan mengatakan bahwa setiap biolab di negaranya tidak memiliki keterkaitan dengan militer dan hanya fokus pada penelitian ilmu sipil. Dia mengklaim bahwa sebagian besar fasilitas telah ada sejak era Soviet.

“Baik senjata kimia maupun senjata pemusnah massal lainnya tidak dikembangkan di negara kami,” katanya pada Jumat.

Photo Credit: Dmitry Polyanskiy, wakil duta besar Rusia untuk PBB, saat berbicara di Dewan Keamanan PBB. AP PHOTO 
Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit
Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini
Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Sufmi Dasco: Saraswati Tetap Bertugas Sebagai Anggota DPR

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Internasional

Xi Jinping dan Donald Trump Bakal Absen di KTT G-20 Afrika Selatan

Waktu Baca 4 Menit
Internasional

Donald Trump Tanda Tangani RUU Akhiri Shutdown Terlama AS

Waktu Baca 8 Menit
Internasional

Gedung Putih Bantah Rencana AS Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza

Waktu Baca 2 Menit
Internasional

Prancis dan Palestina Bentuk Komite, Perkokoh Negara Palestina

Waktu Baca 3 Menit
Internasional

Siapakah Zohran Mamdani Muslim Pertama Yang Jadi Walikota New York?

Waktu Baca 8 Menit
Internasional

Korea Utara Kecam Sanksi AS Terkait Kejahatan Siber dan Nyatakan Tekanan Itu akan Gagal

Waktu Baca 3 Menit
Foto : Pemandangan ruangan saat sesi pembukaan Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024 - SBI 5 / CBD COP 16 / CP-MOP 11 / NP-MOP 5. (Doc.enb.iisd.org)
Internasional

COP CBD 16: Enam Delegasi Muda Indonesia Siap Bawa Suara Masyarakat Adat dan Lingkungan ke Panggung Global

Waktu Baca 5 Menit
Internasional

Xi Jinping Akan Mengunjungi Rusia Bulan Depan Untuk Menghadiri KTT BRICS

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?