Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Pontjo Sutowo: Hadirkan Kembali Pancasila Dalam Kelangsungan Hidup Bangsa
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Nasional

Pontjo Sutowo: Hadirkan Kembali Pancasila Dalam Kelangsungan Hidup Bangsa

Atti Kurnia Kamis, 5 Maret 2020 | 17:16 WIB Waktu Baca 4 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Suatu bangsa akan tetap bertahan kalau ada talenta di dalam diri bangsa itu sendiri dan talenta tersebut ditata dengan bagus sehingga daya tahan bangsa tersebut akan bisa memproduksi hal hal baru sehingga bangsanya akan bisa bertahan lebih panjang.

“Tidak ada barat tidak timur, tidak ada hitam tidak ada coklat sepanjang talenta talenta yang ada di bangsa itu di manage dengan bagus maka daya tahan bangsa itu akan tetap memproduksi hal hal baru sehingga bangsa itu akan bertahan lebih panjang dari yang diharapkan karena setiap talenta mempunyai jangkauan waktunya sendiri, ” ungkap Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin, politikus yang pernah menjabat sebagai anggota MPR dalam diskusi Aktualisasi Menggalang Ketahanan Nasional Demi Kelangsungan Hidup Bangsa.

Ia juga mengungkapkan daya tahan tersebut dilihat melalui prespektif militer, ekonomi, budaya dan juga kesehatan yang besandarkan pada Pancasila, yang meliputi dari Sila Pertama hingga Sila ketiga adalah mentalitas sepiritual, yang kemudian di terjemahkan melalui aktifitas di Sila ke Empat serta sila ke Lima dengan aspek teknologi dengan beberapa penemuan ilmuan.

Ponco Sutowo Pembina Yayasan Suluh Nuswantara Bakti sekaligus Ketua Aliansi Kebangsaan dan Ketua Umum Forum Komunikasi Purnawirawan Putra-putri TNI-Polri (FKPPI) menjelaskan untuk titik berat di perekonomian, apabila di suatu negara yang tidak menguasai teknologi maka ekonominya akan kedodoran dengan majunya teknologi yang ada di negara negara luar. “Apakah kita terus memperbaiki teknologi kita? Itu tidak,” tuturnya Rabu (4/3/).

Lanjut Pontjo karena teknologi itu berkaitan dengan dunia usaha seharusnya pengusaha itu dilatih supaya setiap pengusaha mengetahui teknologi apa yang ia pegang. “Sederhananya bahwa teknologi tidak bisa berkembang di universitas atau di lembaga riset dia harus berkembang di dunia usaha,” kata Pontjo.

Baca Juga :  BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Bentuk ancaman hari ini Pontjo menuturkan agak beda di 72 tahu lalu, bukan lagi konflik militer tetapi persepsi dimasyarakat dan elit adalah seperti konflik militer. “Kesalahan terbesar adalah mempersiapkan diri untuk perang yang sudah lewat karena sekarang ancamannya beda maka kita belum menyiapkan ancaman sekarang ini,” bebernya.

Pontjo mencontohkan jika disebuah kapal ada yang bocor apakah penumpang akan berkelai pasti semua akan mengatasi permasalahan itu sama sama dan kalau perkelahian itu terjadi dan saling menyalahkan ini menunjukan suatu gejala kesadaran terhadap ancaman itu tidak ada.

Pontjo menambahkan yang bahwa tak ada kebenaran dalam ber-Indonesia kecuali dengan ber-Pancasila. Jika Pancasila tidak dijadikan sumber ber-Indonesia, kita akan jauh dari cita-cita bernegara.

Berkaitan dengan itu Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YNSB) bekerjasama dengan FKPPI akan meluncurkan buku Menggalang Ketahanan Nasional dengan Paradigma Pancasila pada Sabtu, (7/3/2020) dengan Buku setebal 270 halaman yang berisikan rangkuman dari Diskusi Panel Serial (DPS) dengan tema Menggalang Ketahanan Nasional untuk Menjamin Kelangsungan Hidup Bangsa. (AK)


Photo Credit : Pontjo Sutowo Pembina YSNB, Ketua Aliansi Kebangsaan dan Ketua Umum FKPPI Wisnubroto Ketua YSNB sekaligus Ketua Penyelenggara Diskusi Panel Serial Tanas Nurrachman Oerip Ketua SC DPS Tanas dan Prof.Dr.Laode Masihu Kamaluddin (ka-ki) dalam Konfrensi pers di Jakarta, Rabu (4/3). TELEGRAF/Kawat Berita Indonesia

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit
Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan
Waktu Baca 4 Menit
Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Penanganan Bencana di Aceh-Sumut-Sumbar Difokuskan Pada Titik Prioritas

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Prabowo Minta Penanganan Pengiriman Bantuan Bencana di Sumbar Dipercepat

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Tetapkan Tanggap Darurat, Pemkab Aceh Tengah Minta Percepatan Bantuan

Waktu Baca 5 Menit
Nasional

PBNU Diminta Mempercepat Muktamar Untuk Selesaikan Konflik

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Dipecat Oleh PBNU, Gus Yahya: Pemberhentian Hanya Bisa Melalui Muktamar

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Aktivitas Semeru Masih Fluktuatif, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Waktu Baca 3 Menit
Nasional

Tinggal Bersama Staf, Hofni Y. Mandripon Diberhentikan dari Jabatan Ketua Bawaslu Kepulauan Yapen

Waktu Baca 3 Menit
Nasional

Dituduh Pro Israel, Gus Yahya Enggan Mundur Dari Ketum PBNU

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?