Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Laporkan Firman Wijaya ke Polri, SBY: Ini Perang Saya Perang Untuk Keadilan
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.
Nasional

Laporkan Firman Wijaya ke Polri, SBY: Ini Perang Saya Perang Untuk Keadilan

KBI Media Rabu, 7 Februari 2018 | 05:51 WIB Waktu Baca 3 Menit
Bagikan
Antara/Rivan Awal Lingga
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Presiden ke enam Indonesia yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendatangi Bareskrim Polri Selasa (o6/o2/2016) untuk melaporkan kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya terkait kasus e-KTP.

Dalam kesempatan tersebut, SBY enggan menyampaikan pernyataan sikapnya. Sebagai warga negara, masih kata SBY, dia menaati hukum tetapi juga ingin mencari keadilan. Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto turut hadir di piket Bareskrim saat SBY melapor atas tuduhan itu.

“Saya tidak menyampaikan pernyataan sikap karena tadi sudah disampaikan di Jalan Tugu Proklamasi,” kata SBY didampingi oleh istrinya, Ani Yudhoyono di Bareskrim.

“Secara resmi saya melaporkan saudara Firman Wijaya yang saya nilai telah melakukan fitnah dan mencermarkan nama baik saya berkaitan dengan permasalahan e-KTP. Selebihnya saya serahkan kepada Tuhan Maha Kuasa, Allah SWT,” sambungnya.

SBY mengucapkan terima kasih atas keinginan para mantan menteri menemaninya ke Bareskrim. Namun, dia ingin agar bekas pembantunya di kabinet dapat mengemban hidup tenteram. Dia ingin menyelesaikan permasalahan sendiri.

“Ini perang saya. Perang untuk keadilan,” tegasnya.

Tudingan Mirwan dan Firman dinilai oleh SBY sangat merusak dan mencemarkan nama baiknya. Dampaknya juga begitu luas. Rakyat Indonesia bisa mempercayai fitnah dan tuduhan yang dilayangkan. SBY mengaku masih percaya terhadap kabareskrim, kapolri dan presiden. “Mudah-mudahan beliau mendengar suara hati saya ini untuk menindaklanjuti apa yang saya adukan nanti,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dirinya bisa saja kalah dalam kasus pencemaran nama baik. Apalagi, lanjutnya, jika yang dihadapinya sebuah konspirasi besar.

“Kalau saya kalah, paling tidak sejarah mencatat, ada seorang warga negara yang bernama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mencari keadilan dan warga negara itu kalah. Itulah jihad saya,” katanya.

Saat disinggung soal laporan SBY terkait Antasari Azhar yang macet, Iqbal menjawab, ”Terima kasih. Kalau misalnya ada masukan. Intinya Polri akan melakukan upaya penyidikan sesuai dengan proses hukum.”

Baca Juga :  Anggota Polri Yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur Atau Pensiun

Polri melakukan tahapan penyelidikan dan penyidikan itu, masih kata Iqbal, semua bergantung pada fakta yang ada. Tergantung alat bukti dan petunjuk yang ditemukan.

Seperti diketahui SBY melaporkan pengacara Setyo Novanto, Firman Wijaya, yang dinilai telah melakukan fitnah dan mencemarkan nama baik mantan Menteri ESDM itu terkait dengan permasalahan e-KTP.

Pada Februari tahun lalu SBY, melalui Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi, sebenarnya juga melapor ke Bareskrim. Saat itu SBY melaporkan Antasari Azhar karena dituduh telah mencemarkan nama baiknya.

Hal itu terkait dengan pernyataan Antasari yang menuduh SBY sebagai inisiator kriminalisasi terhadap kasusnya. Namun kasus ini tak jelas juntrungannya. Masih jalan ditempat.

“Laporan itu diterima terus akan dilakukan tahapan penyelidikan. Apabila penyelidik yakin menemukan bukti-bukti adanya dugaan perbuatan melawan hukum tentunya akan ditingkatkan ke penyidikan,” kata Iqbal. (Red)


Photo Credit : Presiden ke enam Indonesia yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya terkait kasus e-KTP. Antara/Rivan Awal Lingga

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Identitas Wonosobo Hadir Dalam Pementasan Tari Wayang Bundeng Gepuk
Waktu Baca 3 Menit
Draft Revisi Daftar Aturan Baru di KUHAP Akan Segera Disahkan
Waktu Baca 5 Menit
Dorong Hilirisasi Riset dan Penguatan Produk Obat-Makanan Nasional BPOM Gelar Gebyar ABG Kolaborasi
Waktu Baca 2 Menit
Seorang karyawan menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA
Cabutnya Investor Asing Membuat Rupiah Kian Melemah Pekan Ini
Waktu Baca 2 Menit
KOPLING 2025
Kementerian UMKM Pastikan KOPLING 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Musik dan Ekonomi Lokal
Waktu Baca 6 Menit

Perhelatan Sepakbola Special Olympics Asia Tenggara Berakhir Malam Ini

Waktu Baca 3 Menit

Purbaya: Bank Sentral Yang Akan Jalankan Strategi Redenominasi

Waktu Baca 3 Menit

Hubungan Jepang dan China Memanas Usai Komentari Soal Taiwan

Waktu Baca 5 Menit

Prabowo dan Raja Yordania Serta Sepenggal Kisah Masa Lalu

Waktu Baca 2 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Nasional

Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing Di COP30 Brazil

Waktu Baca 4 Menit
Nasional

Anggota Polri Yang Duduki Jabatan Sipil Harus Mundur Atau Pensiun

Waktu Baca 5 Menit
Nasional

Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Jadi Masukan Komisi Reformasi

Waktu Baca 3 Menit
Nasional

Perjanjian Keamanan, Indonesia-Australia Teken Kesepakatan

Waktu Baca 7 Menit
Nasional

Pahlawan Nasional Terima Apresiasi Sebesar Rp50 Juta per Tahun

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Pahlawan Marsinah dan Doa-doa Untuk Buruh Indonesia

Waktu Baca 6 Menit
Nasional

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sosok Pahlawan Demokrasi dan Toleransi Indonesia

Waktu Baca 2 Menit
Nasional

Meski Tuai Kontroversi, Soeharto Sah Jadi Pahlawan Nasional

Waktu Baca 2 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Kirim
  • Akunku
  • Hobimu
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia. Copyright © 2025 Telegraf. KBI Media. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?