Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Delapan Isu Prioritas Indonesia di G20 Tahun 2017
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Ekonomika

Delapan Isu Prioritas Indonesia di G20 Tahun 2017

Atti Kurnia Minggu, 29 Januari 2017 | 08:22 WIB Waktu Baca 2 Menit
Bagikan
Bagikan

Telegraf, Jakarta – Indonesia akan membawa delapan isu prioritas yang akan diangkat dalam KTT G20 yang akan dilaksanakan di Jerman pada tahun ini 2017,  peningkatan pertumbuhan ekonomi masih terus diangkat dari tahun ke tahun, yang mana Indonesia masih diurutan ke 16, tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh terus diatas rata rata negara G20 dan rangking itu akan terus naik.

“Pada saat ini Indonesia menempati urutan ke 16 dari 19 negara, kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh terus  diatas rata-rata dari negara-negara G21 tentu  rangking Indonesia akan semakin meningkat,” hal itu di ungkapkan Rizal Affandi Lukman Deputi Koordinasi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian saat breefing dengan media di kantornya, jl Lapangan Banteng Jakarta Pusat.

Setelah krisis perekonomian yang melanda diseluruh negara negara maju pada tahun 2008 lalu,  memang pertumbuhan perekonomian sangat lambat yaitu sekitar 1-2%,  “karena rata-rata pertumbuhan negara terutama negara negara maju itu sangat lambat 1-2%, itu sudah mentok  sedangkan indonesia diatas rata-rata itu,” Rizal menerangkan.

Kedelapan isu tersebut adalah dibidang keuangan baik fiskal maupun moneter, perdagangan, investasi infrastruktur, energi, ketenagakerjaan, pembangunan, anti korupsi, dan lain lain seperti climate change, global healt serta teroris.

Rizal menjelaskan untuk bidang keuangan fiskal maupun moneter ini meliputi, mendorong peningkatan resiliensi sistem keuangan global melalui peningkatan kerjasama dalam pengawasan dan mitigasi aliran modal yang sering menjadi penyebab volatilitas nilai tukar di negara berkembang.

Baca Juga :  Libur Nataru, KAI Operasikan 35 Rangkaian Trainset Baru Buatan INKA

Kemudian, meningkatkan efektivitas instrumen yang dimiliki oleh lembaga keuangan internasional dalam rangka memperkuat jaring pengaman keuangan global, serta perpajakan.

Rizal mengatakan perpajakan itu sangat penting dimana memastikan semua negara mematuhi aturan Automatic Exchange of Information (AEoI) dan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS), dimana dijaman globalisasi ini perusahaan bisa berdiri di mana saja dan hasilnya mengalir dari negara ke negara lain dengan pajak 0%, tetapi yang menjadi persoalan adalah jika perusahaan di Luar Negeri dan produksi di Indonesia, dimana pajaknya akan keluar dimana perusahaan itu di daftarkan. (Red)

Foto Credit : dpa/Wang Chuan – G20


 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Prabowo Disebut Sudah Kantongi Info Terkait Illegal Logging
Waktu Baca 4 Menit
Prabowo Tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Waktu Baca 2 Menit
Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan
Waktu Baca 4 Menit
Dorong Transformasi Digital Underwriting, AJB Bumiputera 1912 Gandeng Seleris
Waktu Baca 3 Menit
Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025
Waktu Baca 4 Menit

Perbaikan Akibat Bencana, Prabowo: Kita Punya Anggarannya

Waktu Baca 3 Menit

Korban Akibat Bencana di Sumut dan Sumbar Jadi 442 Jiwa

Waktu Baca 8 Menit

Prabowo Kunjungi Korban Banjir Sumatra, Pastikan Langkah Darurat Dilakukan

Waktu Baca 2 Menit

BNPB Sebut Jumlah Korban Meninggal Dunia di Sumut, Sumbar dan Aceh Jadi 303 Jiwa

Waktu Baca 7 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Ekonomika

Libur Nataru, KAI Operasikan 35 Rangkaian Trainset Baru Buatan INKA

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

CEO Danantara Komentari Rencana Merger Antara GoTo-Grab

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

Whoosh Dapat Saingan Baru, Jakarta-Bandung Hanya 1,5 Jam Dengan Kereta Pajajaran

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Viralitas Tumbler Membuat Dirut KCI Diganti Dari Posisinya Jabatannya

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Jelang Nataru, Prabowo Panggil Bahlil dan Purbaya ke Istana

Waktu Baca 5 Menit
Photo Credit: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau Gubernur di seluruh Indonesia untuk tidak lagi menerbitkan izin pertambangan mineral dan batu bara (minerba) baru. Hal ini terkait dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) pada tanggal 10 Juni 2020 dan dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 173C UU No.3. / 2020 (UU Pertambangan Indonesia baru). REUTERS
Ekonomika

Ekonomi Indonesia Masih Ditopang Oleh Investasi, Hilirisasi dan Digitalisasi

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Queen Máxima Apresiasi BTN, Kurangi Cicilan KPR Dengan Penukaran Sampah Rumah Tangga

Waktu Baca 4 Menit
Seorang wanita membonceng sepeda motor, bagian dari layanan ride-hailing Go-Jek, di jalan yang sibuk di Jakarta Pusat, Indonesia 18 Desember 2015. Presiden Indonesia secara terbuka menegur salah satu menteri kabinetnya pada hari Jumat karena tindakan keras terhadap layanan ride-hailing seperti Uber dan Go-Jek, yang memicu kemarahan di media sosial di negara di mana pilihan transportasi umum terbatas. REUTERS/Garry Lotulung
Ekonomika

Sistem Bagi Hasil Transportasi Online Dinilai Belum Adil dan Transparan

Waktu Baca 3 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?