Cari
Sign In
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
Telegraf

Kawat Berita Indonesia

  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Membaca Transisi Energi Terkendala Infrastruktur, Pemanfaatan EBT Masih di Bawah Target
Bagikan
Font ResizerAa
TelegrafTelegraf
Cari
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Internasional
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Technology
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Regional
    • Didaktika
    • Musik
    • Religi
    • Properti
    • Opini
    • Telemale
    • Philantrophy
    • Corporate
    • Humaniora
    • Cakrawala
    • Telegrafi
    • Telecoffee
    • Telefokus
    • Telerasi
Punya Akun? Sign In
Ikuti Kami
Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.
Ekonomika

Transisi Energi Terkendala Infrastruktur, Pemanfaatan EBT Masih di Bawah Target

Atti K. Selasa, 16 Desember 2025 | 05:59 WIB Waktu Baca 2 Menit
Bagikan
Suasana dalam EITS Discussion Series VII 2025 di Jakarta, Senin (15/12)/Doc/Telegraf
Bagikan

Telegraf-Pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia masih menghadapi tantangan struktural meski memiliki potensi yang sangat besar, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga kesiapan industri dan pembiayaan. Isu tersebut dibahas dalam EITS Discussion Series VII 2025 di Jakarta, Senin (15/12).

Hadir dalam diskusi  Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, M. Wahyu Jasa Diputra menyampaikan bahwa potensi EBT Indonesia mencapai sekitar 3.687 gigawatt, namun realisasinya masih belum optimal.

“Hingga Semester I 2025, bauran EBT nasional baru mencapai sekitar 16 persen dan masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi target Kebijakan Energi Nasional,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan utama pengembangan EBT meliputi keterbatasan jaringan transmisi, integrasi sistem kelistrikan antarwilayah, serta kesiapan industri dalam negeri. Pemerintah menargetkan investasi EBT lebih dari Rp1.600 triliun hingga 2034 untuk mendorong percepatan transisi energi.

Dari sisi keandalan sistem, Manager Pertamina NRE Chandra Asmara menilai energi terbarukan seperti surya dan angin masih bersifat intermiten, sehingga membutuhkan pembangkit pendukung yang fleksibel.

“Gas alam masih dibutuhkan sebagai penopang sistem kelistrikan selama periode transisi,” ujarnya.

Anggota Dewan Energi Nasional Dina Nurul Fitriah menambahkan, tantangan transisi energi tidak hanya dari sisi pasokan, tetapi juga meningkatnya konsumsi energi nasional, terutama sektor industri.

“Transisi energi harus dijalankan tanpa mengorbankan keterjangkauan dan akses energi bagi masyarakat,” tegasnya.

Pemerintah menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pengembangan EBT dapat berjalan seimbang dengan ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi.

 

Bagikan Artikel
Twitter Email Copy Link Print

Artikel Terbaru

Rock Ngisor Ringin Part #2 Jadi Ajang Kumpul Musisi Rock Tanah Air
Waktu Baca 4 Menit
Program FLPP Capai Rekor 263 Ribu Unit, BTN Dominasi Penyaluran Rumah Subsidi Nasional
Waktu Baca 4 Menit
BSN Resmi Beroperasi Usai Spin-Off dari BTN, Bidik Pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional
Waktu Baca 3 Menit
Tradisi Warga Indonesia Dalam Merayakan Malam Tahun Baru di New York
Waktu Baca 6 Menit
OJK Bentuk Departemen UMKM dan Keuangan Syariah, Pengawasan Bank Digital Berlaku 2026
Waktu Baca 3 Menit

Keamanan Digital Adalah Tanggung Jawab Setiap Pengguna Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

Keamanan Digital Kebutuhan Mendasar di Tengah Transformasi Teknologi

Waktu Baca 2 Menit

BTN Salurkan Bantuan Rp8 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Waktu Baca 3 Menit

OJK Raih Predikat Badan Publik Terbaik Nasional 2025, Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi

Waktu Baca 4 Menit

Lainnya Dari Telegraf

Ekonomika

Keseimbangan Energi Jadi Kunci Ketahanan Nasional, Migas dan EBT Harus Berjalan Beriringan

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

OJK: Aset Perbankan Syariah Tembus Rekor Tertinggi, Lampaui Rp1.028 Triliun pada Oktober 2025

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

OJK Terapkan Perlakuan Khusus Kredit Untuk Korban Bencana Aceh, Sumut dan Sumbar

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

OJK Resmikan Kantor Provinsi Maluku Utara, Perkuat Pengawasan Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen

Waktu Baca 2 Menit
Ekonomika

LPS Tegaskan Pentingnya Penjaminan Polis untuk Stabilitas Industri Asuransi

Waktu Baca 3 Menit
Ekonomika

Penetrasi Rendah, Industri Asuransi RI Dinilai Masih Punya Ruang Pertumbuhan Sangat Besar

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Soal Pendanaan Hutang Whoosh, Purbaya: Masih Pembahasan

Waktu Baca 4 Menit
Ekonomika

Soal Polemik IMIP, Kemenhub: Izin Sudah Dicabut Sejak Oktober 2025

Waktu Baca 4 Menit
Telegraf
  • Nasional
  • Ekonomika
  • Politika
  • Regional
  • Internasional
  • Cakrawala
  • Didaktika
  • Corporate
  • Religi
  • Properti
  • Lifestyle
  • Entertainment
  • Musik
  • Olahraga
  • Technology
  • Otomotif
  • Telemale
  • Opini
  • Telerasi
  • Philantrophy
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

KBI Media

  • Akunku
  • Hobimu
  • Karir
  • Subscribe
  • Telegrafi
  • Teletech
  • Telefoto
  • Travelgraf
  • Musikplus

Kawat Berita Indonesia

Telegraf uses the standards of the of the Independent Press Standards Organisation (IPSO) and we subscribe to its Editors’ Code of Practice. Copyright © 2025 Telegraf. All Rights Reserved.

Selamat Datang!

Masuk ke akunmu

Lupa passwordmu?