Survei Sebut Tren Kepuasan Pada Kinerja Jokowi Kembali Naik

Oleh : Edo W.
Photo Credit: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan jalani tes swab lebih cepat dari jadwal biasanya. ANTARA

Telegraf – Indikator Politik Indonesia (IPI) menyebutkan tren kepuasan kinerja Presiden Jokowi kembali meningkat. Hal ini diperkirakan karena adanya penegakkan hukum terhadap mafia minyak goreng serta pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam survei terbaru mereka, yang menanyakan kepada publik apakah puas atau tidak terhadap kinerja Presiden Jokowi, hasilnya ada sebanyak 64,1% masyarakat yang menyatakan sangat puas dan cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.

“Approval presiden berdasarkan survei terakhir, di tanggal 20-25 April, hasilnya yang menyatakan sangat puas atau cukup puas itu 64,1%. Kemudian yang mengatakan kurang puas 26,7%, yang mengatakan tidak sama sekali 6,7%,” kata dalam penyampaian hasil Survei tentang “Persepsi Publik terhadap Kinerja Lembaga Penegak Hukum dalam Pemberantasan Korupsi” yang digelar secara daring, Kamis (28/04/2022).

Burhanuddin mengungkapkan ada hal yang menarik dari hasil survei terbaru. Bila sebelum survei tanggal 20-25 April ini, terlihat tren penurunan persepsi positif terhadap kinerja Jokowi. Tren penurunan tersebut terjadi selama dua hingga tiga bulan terakhir.

“Jadi waktu kita survei awal Januari 2022 itu, persepsi publik sedang sangat bagus, 75,3% di bulan Januari. Dan saat itu, kalau kita lihat selama 8 tahun pemerintahan Jokowi, itulah rekor tertinggi, di awal Januari 2022,” ungkapnya.

Tren penurunan persepsi positif terhadap kinerja Presiden Jokowi terus menerus turun hinggap 14 April 2022.

“Jadi sampai pertengahan April, tren penurunan itu masih terjadi, sehingga approval rating presiden hanya mencapai 59,6%,” imbuhnya.

Namun Burhanuddin mengatakan, bahwa ada yang menarik beberapa hari ini, dalam beberapa hari terakhir ada perubahan yang cukup luar biasa dari penilaian publik, yaitu mempersepsikan kinerja presiden lebih positif dibandingkan beberapa pekan sebelumnya.

“Yang menarik, tren penurunan itu berhenti. Bukan hanya berhenti, tapi approval presiden rebound di survei terakhir ini. Kita bisa mengecek apa peristiwa yang menyebabkan perubahan opini publik tadi itu terjadi,” bebernya.

Ia menduga ada dua peristiwa yang menyebabkan tren penurunan kepuasan kinerja presiden berhenti. Salah satunya, penegakan hukum terkait dengan kasus minyak goreng yang telah menyita perhatian publik secara luar biasa.

“Kedua, adalah komitmen presiden sampai 22 April, yang ditegaskan sejak hari ini, yaitu penyetopan sementara ekspor minyak goreng,” tandasnya.

Lainnya Dari Telegraf