Rendahnya Vaksinasi di Rusia, Rekor Kematian Akibat Covid-19 Meningkat

Oleh : Fajri Setiawan
Photo Credit: Seorang wanita mengenakan masker untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan ke underpass di bawah jalan saat matahari terbenam di Moskow, Rusia. Rusia telah mencatat rekor jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa saat ini. AP/Alexander Zemlanichenko

Telegraf – Di saat negara-negara di benua Eropa telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, keadaan di Rusia justru semakin memburuk. Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Rusia dipicu oleh penyebaran varian Delta. Selain mengakibatkan lonjakan kasus positif Covid-19 juga membuat kasus kematian akibat Covid-19 meningkat tajam.

Pada Rabu (06/10/2021) saja, tercatat ada 900 kasus kematian akibat Covid-19 dalam sehari. Ini merupakan rekor kematian tertinggi sejak awal pandemi di Rusia.

Penghitungan pemerintah menunjukkan 929 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Ini menjadi jumlah kematian harian tertinggi di Rusia sejak pandemi.

Sehingga total kasus kematian akibat Covid-19 di Rusia menjadi 212.625 orang. Menjadi rekor jumlah kematian tertinggi di Eropa.

Saat ini Rusia menempati posisi kelima sebagai negara paling parah di dunia yang dihantam pandemi, dengan mencatat jumlah kasus Covid-19 lebih dari 7,5 juta, dan terus meningkat sejak Agustus karena laju vaksinasi yang stagnan.

Meksi telah memiliki vaksin Covid-19 buatan sendiri. Namun otoritas Rusia harus berjuang keras untuk memvaksinasi warga yang skeptis terhadap vaksin. Menurut hasil sejumlah survei independen, lebih dari setengah populasi Rusia tidak memiliki keeinginan untuk divaksin.

Berdasarkan data dari situs web Gogov, hingga Rabu (06/10/2021) penduduk yang telah divaksin jumlahnya kurang dari 30%.


Photo Credit: Seorang wanita mengenakan masker untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan ke underpass di bawah jalan saat matahari terbenam di Moskow, Rusia. Rusia telah mencatat rekor jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa saat ini. AP/Alexander Zemlanichenko

 

Lainnya Dari Telegraf