Telegraf, Pekanbaru – Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 Polri melakukan penggeledahan salah satu gedung di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu (02/06/18).
Densus 88 menggeledah salah satu gedung di kampus FISIP, Universitas Riau. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 14.00 WIB Sabtu siang hingga pukul 16.30 WIB. Penggeledahan itu melibatkan penjagaan ketat dari personel Brimob bersenjata lengkap.
Setelah diketahui gedung yang digeledah tersebut adalah merupakan kesekretariat bersama seluruh kelembagaan mahasiswa FISIP, gedung dengan bangunan dua lantai itu bernama Gelanggang Mahasiswa FISIP.
Garis polisi pun terpasang mengelilingi areal penggeledahan itu. Sementara tim Densus beraksi, Kapolresta Pekanbaru dan Direktur Kriminal Umum Polda Riau pun ikut membantu penyisiran seluruh isi gedung tersebut.
Penggeledahan yang menyita perhatian itu menarik ratusan mahasiswa yang saat itu melakukan aktivitas perkuliahan untuk ikut menyaksikan aksi dari tim Densus.
Gedung berwarna oranye itu diresmikan pada tahum 2014. Gedung yang selama ini menjadi pusat kegiatan bagi seluruh civitas akademi dari lembaga mahasiswa FISIP Universitas Riau.

Kepolisian Daerah Riau pun menyatakan penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror di Universitas Riau itu terkait dengan dugaan adanya jaringan teroris.
“Iya, kalau Densus 88 pasti (terkait dugaan jaringan teroris),” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto di Pekanbaru, Sabtu (02/06/18).
Namun sejauh ini, Kombes Sunarto tidak bersedia berkomentar banyak terkait penggeledahan yang turut melibatkan Brimob dan Ditreskrimum Polda Riau serta jajaran Polresta Pekanbaru tersebut.
Sementara itu, Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Nandang mengatakan bahwa Polda Riau dalam penggeledahan itu sifatnya hanya memberikan pengamanan.

Alhasil menurut pemantauan Tim Gegana Brigade Mobil Polda Riau menyita sejumlah barang dari penggeledahan yang dilakukan di salah satu gedung di kampus FISIP itu.
Sedikitnya terdapat tiga kantong plastik serta sejumlah tas ‘goodie bag’ yang disita petugas. Personel Brimob Polda Riau pun langsung bergegas membawa barang-barang itu ke Mobil Gegana yang sudah siaga di sekitar area penggeledahan.
Sita Bom Rakitan dari Kampus Universitas Riau
Dalam penggeledahan yang dilakukan sekitar pukul 13.30 WIB itu Densus 88 menemukan bom rakitan. Satu tersangka berinisial MNZ ditangkap.
“MNZ (33), swasta, adalah ex mahasiswa Unri. Dia ditangkap di dalam Kampus Unri, alamat pelaku di Lubuk Sakat, Kampar, Riau,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Sabtu malam, (02/06/18).
“Ada dua saksi lain yang juga ikut ditangkap dan berpotensi jadi tersangka. Mereka adalah RB alias D (34), swasta, ex mahasiswa Unri yang ditangkap di Desa Kampar Kumbang, Kampar,” bebernya.
“Lalu OS alias K, 32 tahun, swasta, ex mahasiswa Unri yang ditangkap di kawasan kampus Unri,” imbuhnya.

“Mereka memiliki kemampuan membuat bom TATP dan men-share cara pembuatan bom di link group Telegram,” lanjutnya.
Mereka diduga menyerukan amaliyah atau penyerangan terhadap kantor DPR RI dan DPRD. Ada dua bom pipa besi yang sudah jadi dan disita.
Juga ada bahan peledak (handak) jenis TATP yang sudah jadi, dan bahan-bahan lain seperti pupuk KNO3, sulfur, gula, dan arang, yang kerap dipakai untuk membuat bom.
Selain itu juga ada dua busur panah buah dan delapan anak panahnya, satu senapan angin dan satu granat tangan rakitan. Polisi belum melansir jaringan pelaku. (Red)
Photo Credit : Ilustrasi penangkapan teroris oleh Tim Densus 88. FILE/ANTARA/Dok/Ist.Photo/Telegraf