TEMANGGUNG, TELEGRAF.CO.ID — Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo Bersama unsur Forkopimda melakukan pemantauan pembelian tembakau di gudang-gudang milik perwakilan sejumlah pabrikan rokok yang ada di Kabupaten Temanggung. Ia ingin memastikan seberapa jauh progress pembelian tembakau dari petani yang sudah terserap oleh pabrikan rokok pada musim panen raya tembakau tahun 2024 ini.
“Hari ini saya Bersama Forkopimda dan beberapa dinas terkait mengecek pembelian tembakau pada masa panen kali ini di Kabupaten Temanggung, seperti Nojorono, Wismilak, dan Djarum. Sebagian besar gradenya sudah C dan D, angkanya bervariasi. Menurut hitungan dari Dinas Pertanian prakiraan panen itu sekitar 14.087,82 hektare, kalau dihitung dari perkiraan produksinya kurang lebih sekitar 9.438 ton yang ada di Kabupaten Temanggung. Tadi saya cek di Nojorono membeli sekitar 100 ton, Wismilak kurang lebih 250 ton, mudah-mudahan sisanya di Djarum dibeli semua. Karena musim tembakau hasilnya bagus saya berharap pabrik membeli semua hasil panen petani sampai habis dengan harga bagus sesuai gradenya masing-masing,”ujarnya Rabu (4/9/2024).
Disebutkan, saat ini Nojorono untuk grade C tembakau dihargai sekitar Rp70.000/kilogram, di Wismilak hampir sama dikisaran Rp70.000/kilogram. Kemudian untuk PT Djarum antara Rp70.000-Rp75.000 per kilogram. Sedangkan PT Gudang Garam menurut informasi sampai berita ini dibuat belum membuka gudang pembelian.
Pj Bupati sendiri pada Rabu (4/9/2024) malam akan mengundang seluruh grader pabrikan tembakau dan juga Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Melalui pertemuan itu diharapkan akan ada diskusi terkait bagaimana baiknya pembelian tembakau dari petani Temanggung oleh pabrikan rokok.
Sebagaimana diketahui tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian perkebunan yang diandalkan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu. Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir ini kondisi pertanian tembakau bisa dikatakan dalam keadaan tidak baik-baik saja. Harga tembakau di tingkat petani dirasa kurang sesuai, sedangkan pihak pabrikan juga mengeluhkan naiknya cukai yang terlalu tinggi sehingga harga rokok naik dan daya beli masyarakat semakin turun.
Salah satu grader PT Djarum, Jopie Samiadjie mengatakan, PT Djarum tahun ini mentarget pembelian tembakau kurang lebih 4.000 ton. Akan tetapi melihat kondisi dan keadaan, jika ada barang yang masih bagus maka bisa jadi akan menambah kuota pembelian.
“Djarum sebenarnya target 4.000 ton, tapi nanti kalau keadaan barangnya masih bagus dan masih dibeli kita bakal nambah. Nambahnya berapa kita sambil jalan, tapi kita berusaha akan nambah. Kualitas tahun ini cukup bagus, gangguan cuacanya kalau hujan sekarang tidak ada, kalau ada gangguannya cuma angin, belakangan anginnya gede berpengaruh terhadap kualitas meski tidak parah seperti air di ‘mingsrinya’ (nikotin),”katanya.(teks & foto : arya)